Viral, Klepon Disebut Jajanan Tak “Islami”? Ini Faktanya!
Topi kue klepon tidak islami sempat menduduki trending topic Twitter Indonesia
Pertama kali dicuitkan oleh @Irecutemom, meme gambar Klepon disertai tulisan ‘Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara membeli jajanan Islami.’
((( KUE KLEPON TIDAK ISLAMI ))) pic.twitter.com/BUXXRysddd
— 🌷♐🇲🇨 IG: Irene Juliency #Vaccinated (@irenejuliency) July 21, 2020
Tidak lama setelah itu, cuitan tersebut menjadi viral dan menjadi trending topic Twitter Indonesia.
Mendapatkan respon dari berbagai kalangan
Andai klepon bisa nyanyi pic.twitter.com/UZVCV9ka2k
— Asumsi (@asumsico) July 21, 2020
Salah satu akun Twitter @Asumsico mengunggah sebuah meme dengan tulisan ‘Apa salahku, kau buat begini?‘, berbeda lagi dengan standup comedian @TrentanMuslim yang seolah membenarkan berita tersebut, padahal sebenarnya dia hanya mencoba melemparkan candaan khas miliknya.
Memang benar kue ini tidak islami karena kelapa putih itu melambangkan salju, salju tradisi natal. Memang ini cara terselubung misionaris. Memurtadkan orang lewat klepon pic.twitter.com/tyl8ReRSgv
— Pro Gamers (@TretanMuslim) July 21, 2020
Selain netizen, berita soal Klepon yang diklaim jajanan tidak islami ternyata juga membuat geram para pedagang klepon yang ada di Pasuruan.
‘Itu yang buat (iklan) gak punya kerjaan. Kalau punya kerjaan tidak mungkin seperti itu. Orang kurang waras itu.’ begitu tutur Ainul Azizah, Pemilik sekaligus Pedagang Klepon Raja Rasa seperti dilansir dari Detik.com.
Lebih lanjutnya dirinya menjelaskan kalau klepon yang dijualnya dipastikan halal. ‘Bahannya tepung ketan, pandan untuk pewarna, gula merah dan gula merah dan gula putih. Saya sebagai muslim juga berhati-hati bahkan berdoa sebelum membuat klepon.’ begitu tutur wanita yang sudah menjual jajanan tersebut sejak 2008.
Klepon boleh dikonsumsi oleh siapapun, termasuk umat Muslim
Ustaz Wahyul Afif Al-Ghafiqi seperti dilansir CNNIndonesia menjelaskan kalau rumor tersebut tidak tepat dan jika bahan yang dipakai untuk membuatnya halal maka kue tersebut boleh dimakan.
Lebih lanjutnya dia juga menyetujui kalau kabar tersebut berasal dari orang yang minim ilmu agama dan kerap salah pengertian. Dia bahkan menyebut kalau tidak ada pengelompokan makanan Islami atau tidak, yang ada hanyalah halal atau tidak halal.
‘Kalau enggak paham tentang ilmu agama ya jangan bicara seakan-akan ahli agama, nanti bisa ngawur dan ricuh.‘ begitu tutupnya.
Filosofi dan fakta klepon
Seperti dikutip dari harapanrakyat.com, Klepon sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950an dan sudah menjadi kegemaran banyak orang di dunia, termasuk Indonesia-Belanda maupun etnis Tionghoa.
Seperti tertulis dalam bukul keluaran Kemendikbud berjudul ‘Belajar dari Makanan Tradisional‘, diketahui bahwa klepon memiliki begitu banyak filosofi. Salah satunya adalah rasa manis yang berasal dari gula di klepon menunjukan pentingnya sesorang untuk memiliki kebaikan hati.
Sementara parutan kelapa sendiri menujukan kehidupan manusia yang bertahap, di mana setiap orang harus melalui berbagai tahapan untuk bisa bahagia dan sukses dan warna hijau melambangkan kehidupan manusia yang harus selalu disertai dengan kebaikan.
Bentuknya yang bulat juga menunjukan bahwa hidup manusia tidak diketahui ujung pangkalnya, dan bentuk yang tidak rata juga mengingatkan pada kehidupan yang tidak selalu mulus dan bahagia.
—
Nah kan kejadian lagi, udah deh kalau bukan bidangnya mending diem aja gak sih?