Vaksin Corona AstraZeneca Diberhentikan Sementara Uji Klinisnya, Apa Alasannya?
Menjalani uji klinis vaksin corona memang harus sabar dan cermat.
Kehadiran vaksin untuk virus corona telah dinanti-nantikan hampir seluruh orang di dunia ini. Namun sebelum diedarkan ke masyarakat, vaksin ini perlu melalui beberapa tahap uji klinis sampai akhirnya dinyatakan layak dan bisa dikonsumsi.
Tapi kini salah satu perusahaan farmasi raksasa di Inggris, AstraZeneca sedang memberhentikan uji klinis tahap akhir yang merupakan kandidat vaksin corona hasil pengembangan Universitas Oxford.
Wah, disaat sedang dinantikan ketersediaannya, sekarang malah diberhentikan dulu. Apa ya alasannya?
Vaksin Corona AstraZeneca Picu Efek Samping?
Dalam tahap uji klinis, tentu perusahaan farmasi butuh adanya relawan untuk uji coba vaksin tersebut. Namun ternyata setelah disuntik vaksin, relawan ini mengalami gejala serius.
“Sebagai bagian dari pelaksanaan uji coba global secara acak dan terkendali dari vaksin Oxford, berdasarkan standar proses kami, maka kami melakukan penundaan vaksinasi untuk melakukan peninjauan data keamanan vaksin,” tulis pihak AstraZeneca dikutip dari Reuters.
-
Alfred Riedl Meninggal Dunia, Mari Kenang Jasanya Membawa Timnas Indonesia Bersinar!
-
Dikira Ilusi Optik, Pria Ini Beneran “Jatuh” Ke Lubang Besar Di Sebuah Museum!
-
“Story of Kale” Siap Dirilis tapi Nggak Tayang di Bioskop, Trus Nonton Dimana?
Namun pihak AstraZeneca tidak memberikan penjelasan secara rinci gejala apa yang dirasakan relawan tersebut. Justru mereka mengatakan bahwa dalam uji coba besar, efek samping adalah hal wajar.
Sementara waktu, vaksin tersebut akan ditinjau kembali dengan tepat dan cermat supaya lebih memprioritaskan keamanan saat sudah diedarkan secara massal.
Efek Samping Vaksin Corona
Dikutip dari media kesehatan Amerika Serikat, Stat mengatakan bahwa efek samping dari vaksin corona memang beragam. Bahkan ada efek samping yang perlu adanya perawatan rawat inap.
Sejumlah negara juga telah menyatakan akan memproduksi vaksin AstraZeneca ini. Mulai dari Argentina, Meksiko, Amerika Serikat, sampai Uni Eropa.
Adapun sembilan perusahaan yang telah menandatangani perjanjian untuk tidak terburu-buru dalam mengejar approval vaksin corona. Mereka diantaranya adalah AstraZeneca, BioNTech GlaxoSmithKline, Johnson & Johnson, Merck, Moderna, Novavax, Pfizer, dan Sanofi.
_
Sabar adalah kunci dari pandemi ini. Semoga kita semua bisa cepat menerima vaksin corona sehingga tidak perlu khawatir akan virus ini.