UMR 67 Juta, Kota Ini Jadi Standar Tertinggi di Dunia! Apa Alasannya?
Dalam setahun, warga di kota ini bisa menerima lebih dari IDR. 700 juta
Setiap daerah sudah menetapkan dan memilki UMR (Upah Minimum Regional) yang berbeda. UMR sendiri sering kali dikenal sebagai standar pendapatan minimal yang harus dibayarkan dan bisa dijadikan patokan rata-penghasilan dan kebutuhan hidup seseorang.
Dalam beberapa waktu kedepan, Jenewa akan menjadi kota/daerah dengan UMR paling tinggi di seluruh Eropa, bahkan dunia. Dalam setahun, para warga di daerah tersebut bisa menerima uang lebih dari IDR.700 juta.
Bosan dengan gaya hidup yang itu-itu saja? Coba gaya hidup INI
Jenewa, Swiss, kota dengan standar UMR tertinggi di seluruh dunia
Jenewa, merupakan sebuah kota di Swiss dengan jumlah 500 ribu penduduk. Kota ini merupakan daerah dengan UMR tertinggi di dunia. Berdasarkan ketetapan baru, orang-orang di Jenewa akan menerima £41,430 atau setara dengan IDR. 793 jutaan/tahun. Jika dihitung per bulan, maka penghasilan yang mereka dapatkan adalah £3,500 atau IDR. 67 jutaan.
Standarisasi upah tersebut menjadi ketetapan baru setelah dilakukan refrendum yang didukung oleh dua per tiga pengambil suara. Sebelumnya, permintaan kenaikan UMR sendiri pernah ditolak sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2011 dan 2014. Standar baru itu sendiri baru akan berlaku mulai 17 Oktober 2020.
RamenGvrl berhenti jadi rapper? Temukan alasannya di SINI
Eits, iri sama pendapatannya! Pengeluaran orang Jenewa juga tidak kalah besar!
Mengingat besarnya UMR yang akan diterima warga Jenewa, pastinya banyak orang yang tergiur dan ingin pindah ke sana. Menariknya, ternyata salah satu faktor pendorong kenaikan UMR di Jenewa adalah biaya hidup yang sudah sangat tinggi. Menurut Expatica, Jenewa sendiri menempati posisi kedua sebagai kota termahal di dunia.
-
Badan Penuh Tato, Pria Ini Ternyata Guru SD!
-
Ramalan The Simpsons Kembali Viral, Donald Trump Jadi Sorotan!
-
Friday Music Selection: “Waktu Tiba” Milik Ariel Nayaka Sampai Album Baru BLACKPINK yang Epic
Karena tingginya biaya hidup, selama pandemi Covid-19 para warga juga dilaporkan mengalami kesulitan. Terlebih sebagian mereka menggantungkan penghasilanya dari turis. Tidak sedikit pula keluarga yang juga mengandalkan bantuan dari pembagian makanan dan menyebabkan antrean yang panjang. Adapun kenaikan UMR diharapkan bisa membantu para warga di daerah itu, terutama 30 ribu pekerja dengan upah rendah, di mana sebagian besar adalah wanita.
Source : Wolipop.Detik
—
Rumput tetangga memang selalu lebih hijau.