Umat Muslim Dilarang Main Fortnite Karena Ada Bagian Hancurkan Ka’bah
Larangan bermain Fortnite disampaikan Universitas Al-Azhar, Kairo
Game online Fortnite picu kontroversi dari umat muslim. Hal ini dipicu bagian game tersebut yang meminta pemain untuk menghancurkan Ka’bah.
Karena hal tersebut, Pusat Fatwa Elektronik Internasional Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, menerbitkan peringatan supaya umat Muslim untuk tidak memainkan game tersebut.
Baca juga: GTA 6 Dikabarkan Rilis Tahun 2025
Hancurkan Ka’bah untuk mendatkan senjata
Sebagaimana yang lo sudah tau, Ka’bah yang terletak di Mekah adalah simbol yang disucikan umat muslim di seluruh dunia.
Namun Ka’bah justru harus dihancurkan pemain Fortnite untuk bisa mendapatkan senjara dan melaju ke tahapan permainan selanjutnya.
“Hal ini akan mempengaruhi keimanan para muda-mudi dan meremehkan keberadaan dan makna Ka’bah. Kami melarang seluruh gim elektronik yang mengandung kekerasan atau tema-tema yang mencoba memutarbalikkan keyakinan beragama atau menodai agama,” demikian isi pernyataan lembaga itu.
Pusat Fatwa Elektronik Internasional Universitas Al-Azhar juga mengingatkan generasi muda untuk lebih banyak bekerja dan beribadah alih-alih menghabiskan waktu di dunia maya.
“Kami sebelumnya sudah memperingatkan tentang gim elektronik yang digandrungi muda-mudi, dan membuat mereka tidak lagi berminat belajar mencari ilmu pengetahuan ataupun bekerja, dan malah terjebak di dalam dunia maya yang mengajarkan mereka untuk saling membenci dan menjauhkan mereka dari dunia nyata,” lanjut isi pernyataan itu.
Baca juga: Akun TikTok Kemenkes RI Promosikan Vaksinasi Covid-19 dengan Karakter Anime Ini
Tentang Fortnite
Fortnite adalah game buatan Epic Games, perusahaan asal Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2017.
Game laga ini menghadirkan beberapa mode permainan seperti battle royale hingga shooter-survival.
Sejak pertama kali diperkenalkan ke publik, game ini sudah menuai respon positif; bahkan mengumpulkan revenue senilai USD9 miliar hanya dalam dua tahun.
Namun hingga kini, pengembang game tersebut belum angkat suara menyoal kritik umat islam atas bagian penghancuran Ka’bah di permainan tersebut.