Tukang Servis HP Tawarkan Jasa di Jalanan, Apa Alasannya?
Tukang servis HP tawarkan jasa di jalanan menjadi buah bibir netizen di media sosial. Seperti diketahui, sebagai imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, operasi di mal atau pusat perbelanjaan harus ditutup sementara sampai 20 Juli.
Salah satunya adalah Pusat Grosir Cililitan (PGC) di Jakarta Timur.
Tukang servis HP tawarkan jasa di jalan karena mall tutup
Adapun penuutpan tersebut bedampak kepada para tukang servis HP yang umumnya berada di dalam PGC. Kini mereka terpaksa menawarkan jasa di pinggir jalan.
Dalam video dan berbagai foto yang beredar di media sosial, para tukang servis nampak membawa ‘spanduk’ bertuliskan ‘SERVICE HP’.
Mereka turun ke jalan untuk menjajakan jasa servis mereka on the spot dan bisa ditunggu oleh para pelanggan.
“Buat anak-anak saya, buat keluarga. Mati-matian saya,” pungkas salah satu penyedia jasa servis hape dalam video tersebut. Sementara pedagang lain menyerukan kalau mereka lapar.
Terkait kejadian tersebut, Akub Sudarsa selaku General Manager PGC mengaku pihaknya tidak memfasilitasi para tukang servis untuk menjajakan jasa mereka di jalanan.
“Karena di luar gedung, itu bukan kewenangan kami. Tapi rasa kemanusiaan, mereka kan juga kerja,” tuturnya seperti dilansir Kompas.com, Selasa (13 Juli).
Lebih lanjutnya, Akub menegaskan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melarang mereka menjajakan jasa di jalanan.
“Kalau ada pelanggaran, itu kewenangan dinas terkait,” tutupnya.
Pertama kalinya menawarkan servis di jalan
Jaung, salah satu tukang servis menuturkan bahwa ini adalah kali pertama dirinya menjajakan servis di pinggir jalan. “Semenjak mal ditutup, kami selalu menjajakan jasa servis HP di jalan. Kalau enggak begini kebutuhan di rumah siapa yang mau penuhi,” pungkasnya.
Senada dengan Jaung, Rian menuturkan bahwa tidak semua pedagang melakukan hal serupa. Tapi upaya ini dijalankannya sejak terjadi penutupan mal sementara.
“Memang tidak semua, tergantung toko karena ini juga kan tim ya,” pungkas Rian. Kendati menawarkan jasanya sampai sore, seharinya jika beruntung mereka hanya akan mendapatkan lima pelanggan.
Namun sayangnya itu belum cukup untuk memenuhi kebuthan keluarga mereka.