Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia, Mana yang Lo Kenal?
Bukan cuma Idul Fitri, setiap tahunnya umat Islam juga merayakan hari raya Idul Adha dengan berbagai tradisi unik di Indonesia.
Hari raya ini identink dengan pemotongan hewan-hewan kurban, misalnya kambing, dan domba. Gak cuma itu, ternyata hari raya yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah kalender Hijriyah ini punya tradisi yang menarik dari berbagai daerah.
Masing-masing tradisi Idul Adha itu punya nilai dan maknanya masing-masing. Intinya, untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apapun yang telah diberikan-Nya.
Apitan, tradisi unik dari Semarang
Semarang, Jawa Tengah punya tradisi unik sendiri untuk merayakan hari Idul Adha, namanya Apitan. Tradisi ini mereka lakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki berupa hasil bumi.
Dalam menjalankan tradisi ini, tentunya bakal mulai dengan pembacaan doa, kemudian lanjut dengan arak-arakan hasil tani dan ternak. Konon katanya, tradisi ini adalah kebiasaan para Wali Songo 500 tahun lalu.
Grebeg Gunungan, perayaan hari besar Islam di Yogyakarta
Bergeser sedikit ke Yogyakarta, ada budaya yang setahun mereka lakukan tiga kali. Ya, tradisi Grebeg Gunungan ada berdasarkan tida hari raya umat Islam, termasuk Idul Adha.
Untuk Idul Adha, nama perayaannya adalah Grebeg Besar. Tradisi ini identik dengan keberadaan gunungan yang jadi simbol kemakmuran Keraton Yogyakarta. Gunungan yang terbuat dari berbagai hasil bumi itu pun kemudian dibagikan ke masyarakat.
Manten Sapi, tradisi unik penghormatan terhadap hewan kurban
Sapi juga bisa berpenampilan oke, lho! Dalam tradisi dari Pasuruan ini, para sapi tampil dengan dandanan yang unik bagai pengantin hajatan. Bahkan, pada awal prosesinya, para sapi harus mandi dengan kembang-kembang
Kemudian, barulah mereka akan memakaikan hiasan-hiasan seperti kalung bunga dan kain untuk arak-arakan menuju masjid tempat penyembelihan kurban. Walaupun hanya sapi, ritual ini adalah salah satu bentuk penghormatan pada hewan-hewan kurban lainnya.
Kaul dan Abda’u, tradisi Idul Adha dari Maluku
Tradisi Kaul dan Abda’u ini adalah puncak dari serangkaian parade budaya masyarakat Tulehu dalam merayakan Idul Adha. Melansir NatGeo, perayaan seperti ini sudah berlangsung sejak abad ke-17.
Kaul pada dasarnya adalah penyembelihan kurban oleh imam besar Masjid Negeri Tulehu. Sebelumnya, ada prosesi penggendongan kambing dengan kain menuju masjid terlebih dahulu. Dalam prosesi itu pun, biasanya sekelompok ibu-ibu menabur bunga di lokasi.
Uniknya, para pemuda anggota tradisi Abda’u memperebutkan darah cipratan kambing sembelihan sebagai simbol bahwa pemuda Tulehu rela berkorban untuk kebenaran.
—
Unik-unik banget, ya? Mana yang pernah Lo lihat langsung?
Baca juga: