TikTok Dituding Mata-Matai Penggunanya, Apa yang Didapatnya?
Dengan adanya isu privasi yang kembali jadi masalah, banyak orang memilih untuk uninstall TikTok di perangkat yang mereka gunakan
Setelah masalah proteksi privasi sempat menerpa TikTok, isu serupa kembali menerpa platform video sharing tersebut.
Kabar ini mencuat ke permukaan sejak Apple meluncurkan iOS 14, dimana pengguna mendapat pemberitahuan bahwa aplikasi TikTok mengakses konten clipboard.
Kenapa pencurian data copy-paste yang TikTok lakukan berbahaya?
Clipboard iOS adalah struktur internal yang memungkinkan Anda menyalin data sementara untuk disematkan di lokasi berbeda.
Untuk pengguna Apple, pencurian informasi clipboard ini tentu jadi isu serius. Pasalnya, Apple memiliki fungsi universal clipboard, yang memungkinkan data yang di-copy di Mac atau iPad menjadi bisa terbaca di iPhone, ataupun sebaliknya.
Jadi jika TikTok diaktifkan ketika lo sedang bekerja, aplikasi ini bisa membaca semua data yang lo copy lewat perangkat lain: password, dokumen kerja, email sensitif, hingga informasi finansial.
Source: Giphy
Merespon keresahan pengguna, TikTok pun kini mengklaim telah merilis versi terbaru yang tidak lagi menyematkan ‘fitur’ tersebut ke App Store.
Data apa saja yang diambil oleh TikTok?
Perlu diketahui pula, pengumpulan data lumrah dilakukan dalam aplikasi smartphone. Bukan cuma TikTok, praktik serupa juga dilakukan Facebook, Twitter, Reddit, Instagram bahkan Google.
Namun, data yang dikumpulkan TikTok cenderung lebih bayak dibanding aplikasi-aplikasi lain. Hal ini terungkap sejak salah satu pengguna forum Reddit dengan nama pengguna bangorlol melakukan proses reverse–engineer pada aplikasi TikTok.
- Dari proses tersebut, terungkap bahwa TikTok mengumpulkan informasi
- Perangkat keras ponsel (tipe CPU, dimensi layar, dpi, penggunaan memori dan lain lain)
- Aplikasi-aplikasi lain yang lo gunakan
- Semua informasi yang berhubungan dengan jaringan (IP, nama Wi-Fi acces point, dan lain lain)
- Apakah perangkat yang digunakan sudak jailbreak/rooted
- Dan informasi-informasi lainya.
Facebook, Twitter, Reddit, Instagram, Google, they all collect a lot of data from users.
But… none are as bad as Tik Tok.https://t.co/ArkMXaPgAM pic.twitter.com/3w1rlZAssG
— Rand Fishkin (@randfish) June 28, 2020
Bukan kali pertama TikTok tersandung masalah privasi
Bukan kali pertama, TikTok juga sempat jadi sorotan publik karena isu privasi pada bulan Februari lalu.
TikTok juga sempat menerima ganjaran atas masalah privasi ini. Aplikasi asal Cina tersebut bahkan sempat didenda US$5,7 juta atau sekitar Rp81,85 juta oleh otoritas AS atas tuduhan pengumpulan informasi pribadi dari anak-anak secara ilegal.
Tiktok adalah MALWARE yang mentarget anak2 ABG
Jangan pake Tiktok
kalo lo megang HP ortu, temen, ponakan dll
kasih tau mereka
kalo ndableg juga
Paksa uninstall
— Yogi Natasukma™ (@SoundOfYogi) July 1, 2020
Alternatively, lo bisa menggunakan layanan video sharing lain. Salah satunya, aplikasi Reels besutan Instagram yang digadang-gadang bakal jadi pesaing berat TikTok!
BACA JUGA: