#TerserahIndonesia: Kekecewaan Warganet untuk Penanganan COVID-19
Tagar #TerserahIndonesia kembali jadi trending topic ketika mall ramai ketika baru beroperasi kembali
Menurut data dari Johns Hopkins University, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara dengan tingkat kematian akibat COVID-19 di kawasan Asia. Karenanya, tak sedikit yang menilai pemerintah gagal dalam penanganan pandemi ini.
Publik yang kecewa pun akhirnya bersuara di dunia maya. Tagar #TerserahIndonesia pun jadi trending topic di Twitter.
Tagar tersebut menggema ketika pemerintah mengumumkan pengoperasian kembali pusat-pusat perbelanjaan di berbagai daerah, yang nantinya disusul fasilitas publik lain.
When i I feel
Saw this. This.#TerserahIndonesia pic.twitter.com/5rClmr6PYp
— Notfakgirl (@Tobatfakgirl) May 18, 2020
Ciledug mall #TerserahIndonesia#indonesiaterserahhttps://t.co/wRgrcWgF0x
— twitpos ✍️ (@twitpos) May 18, 2020
Ini bukan kali pertama tagar #TerserahIndonesia jadi trending topic. Tagar tersebut juga sempat jadi pembicaraan ketika penutupan McD Sarinah yang memicu kerumunan. Tak cuma itu, #TerserahIndonesia juga jadi respon warganet terkait kerumunan yang terjadi di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Perlu diketahui juga, topik tersebut pun mencuat sejak dibagikan oleh kalangan medis yang menyatakan sikap ‘terserah’ atas perilaku masyarakat yang cenderung seperti tidak peduli terhadap pandemi corona.
Up to you #TerserahIndonesia#TerserahIndonesia#TerserahIndonesia#sukasukakaliansaja pic.twitter.com/eIiGy9xehF
— eh typo (@cangkemanraimu) May 18, 2020
Stay strong frontliners. You all are our pilars right now❤️❤️❤️
AND YOU, STAY AT YOUR HOME!#dirumahsaja#TerserahIndonesia pic.twitter.com/KC4XmXEVji— ardhani. (@suciurmdani) May 18, 2020
Respon pemerintah terhadap kekecewaan #TerserahIndonesia
“Kami sangat tidak berharap kalangan dokter kecewa,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dilansir dari CNBC.
“Yang selalu kami kemukakan, jangan kita biarkan dokter kelelahan, kehabisan waktu dan tenaga mereka, bahkan mempertaruhkan nyawa untuk keselamatan bangsa Indonesia. Wajib kita lindungi,” tegasnya.
Lewat konferensi pers usai rapat terbatas, Doni menegaskan pentingnya peran dokter di garda depan dalam perang pandemi ini. Ia menyadari bahwa jumlah dokter paru di indonesia tidak cukup untuk melayani pasien COVID-19 jika jumlahnya terus bertambah.
“Kalau kehilangan dokter, adalah kerugian besar bagi bangsa,” katanya.
–
Apa langkah yang harusnya pemerintah lakukan? Let’s discuss in the comments below!