Tersangka Pembunuhan Ayah dan Anak Ternyata Terinspirasi dari Sinetron
Aulia Kesuma, tersangka pembunuh ayah dan anak, akhirnya membeberkan awal mula hingga eksekusi aksi pembunuhan dilakukan.
Terlilit Hutang
Dirinya mengaku tidak kuat untuk menanggung hutang sebesar 10 miliar yang ia miliki. Apa lagi suaminya tidak mengizinkan rumahnya untuk dijual guna untuk melunasi hutangnya itu.
“Ya itu sejak waktu lebaran saya sudah enggak kuat, karena itu uang sudah benar-benar habis,” kata Aulia di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Niat membunuhnya mulai muncul saat dirinya curhat tentang permasalahan yang menimpanya kepada keponakan suaminya yang tinggal di Bandung.
Utang yang dimiliki muncul karena suaminya yang berusaha untuk membuat restoran. Karena dikejar oleh waktu, Aulia pun mulai melakukan eksekusi untuk membunuh suaminya dan anaknya.
“Karena saya sudah terkejar waktu banget, karena kalau Pak Edi (suaminya) tahu rumahnya bakal disita, itu bener-bener [marah],” ujar dirinya
Saat melakukan aksi pembunuhan itu, ia mengaku berpikir bahwa kematian suaminya itu bisa membuatnya segera melunasi utang yang menjeratnya. Bahkan, ia mengaku lega setelah berhasil membunuh suaminya. Ia pun merasa lega, karena telah membunuh suaminya karena dapat melepaskan utang-utangnya yang dihimpit oleh Aulia.
“Lega iya, saya sempat mengucap ‘alhamdulillah’ dalam hati saya, lepas dari hutang saya yang begitu benar-benar menghimpit saya,” ucapnya.\
Terinspirasi Sinetron
Aulia mengungkapkan dirinya telah menyiapkan rencana untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu, yang ternyata terinspirasi dari Sinetron yang sering ia tonton. Namun hasilnya tidak berjalan dengan lancar.
“Tadinya saya punya rencana untuk menghilangkan jejak itu seolah-olah pak Edi sama Dana (anak Edi) itu mau pergi dari garasi, jadi seolah-olah pak Edi itu mau keluar rumah sama Dana,” tuturnya.
“Tapi tidak tahu kalau tangki [mobil] Calya, tangki Calya itu kan gampang bocor dan menyalakan rokok setelah itu terbakar dan saya tahu persis begitu garasi kebakar otomatis pemadam akan segara datang,” tuturnya.
Aulia dan anaknya Kalvin memutuskan untuk membawa kedua jasad itu ke dalam mobil dan dibawa ke Sukabumi dan akhirnya melaksanakan ide yang terlintas karena sering menonton Sinetron
“Kita itu ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kita tadinya berpikir gini loh, kita tidak berfikir sampe meledak sampe Kalvin luka bakar kan. Jadi kita maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kita dorong ke jurang,” ungkap AK.
Keduanya pun dijerat dijerat dengan dengan pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati, dan atau penjara seumur hidup atau penjara minimal dua puluh tahun.
Apakah Dengan Kejadian ini KPI Akan Dikaji Ulang?
Merespon aksi Aulia yang terinspirasi sinetron, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya buka suara. Dilansir dari Kumparan, KPI mengatakan akan memberikan sanksi kepada seluruh sinetron yang menampilkan adegan pembunuhan sadis.
“Penggambaran kesadisan seperti itu kok tidak ada ya, tapi kalau sampai ada adegan yang seperti itu sudah pasti akan mendapat sanksi dari kami,” jelas Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo, dikutip Kumparan.com
Mulyo juga memastikan jika KPI selalu mempertimbangkan adegan dari sinetron namun setiap adegan sinetron pasti akan berimbas pada psikologis penontonnya.
“Pasti akan menindak, jangan sampai ada kekerasan sadis, Misal ada adegan perkelahian seperti itu juga, kami akan mempertimbangkan apakah ini kena sanksi atau tidak. Jika sampai kemudian ada adegan harus berantem kita juga memperhitungkan apakah ini akan memengaruhi psikologis penonton, terutama remaja dan anak-anak,” terangnya.
Kalau sudah pengambilan gambar yang salah dengan menampilkan dua orang yang sedang melakukan kekerasan pasti akan kami sanksi,” imbuhnya.
Image Source: [Detik]