Suka Bitcoin Bisa Jadi Pertanda Lo Psikopat, Begini Faktanya
Suka Bitcoin bisa jadi pertanda seorang psikopat!
Sebuah studi terbaru yang dilakukan The Conversation dan dirilis pada Senin (12/4), menyebutkan adaknya korelasi khusus antara ciri kepribadian seseorang dengan sikapnya terhadap mata uang kripto.
Ada empat kepribadian yang ditemukan pada para penyuka Bitcoin
Dalam penelitian tersebut, mereka juga menganalisi sisi dark tetrad yang mempresesntasikan kelompok yang memiliki empat ciri kepribadian yaitu, Machiavellianism, Narcissism, Psychopathy, dan Sadism.
Simplenya, kepribadian dark tetrad memiliki rasa mementingkan diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari rasa sakit orang. Mereka juga sulit untuk berempati dengan orang lain dan cenderung ‘licik’ serta manipulatif.
Dr Wang selaku penulis utama menjelaskan bahwa dark tetrad adalah sifat gelap karena kualitas jahat seseorang. “Keegoisan ekstrem dan mengambil keuntungan dari orang lain tanpa empati,” tuturnya.
Survei melibatkan 566 responden
Untuk mendapatkan hasil itu, peneliti meminta 556 orang untuk menyelesaikan survei kepribadian sekaligus menjawab pertanyaan tentang sikap mereka kepada kripto.
Satu dari empat peserta menyebut bahwa mereka memiliki kirpto dan dua pertiga menunjukan minat berinvestasi.
Faktanya, keempat sifat dak tetrad berkolerasi dengan minat untuk berivenstasi, masing-masing dengan alasan tersendiri.
Peneliti menyebut dark tetrad sebagian tertarik pada kripto karena mereka cenderung berani mengambil risiko.
Cenderung tidak percaya pada pemerintahan
Dari salah satunya, Machiavellian sering diakitkan dengan ‘pandai menipu’. Bahkan Dr Wang menyebut kalau mereka cendrung tidak mempercayai politisi dan lembaga pemerintah.
“Banyak pendukung kripto percaya bahwa pemerintah korup, dan kripto menghindari korupsi pemerintah,” tuturnya menambahkan.
Di sisi lain, peneliti menemukan bahwa narsistis menyukai kripto karenan keyakinan untuk hidup lebih baik di masa mendatang.
Sementara psikopat impulsif dan sadis menyukai kripto hanya untuk mencari sensasi takut ‘loss’.
“Bagi mereka, mungkin kesenangan melihat penderitaan orang lain dan rasa takut kehilangan berhubungan dengan keegoisan,” tulis Dr. Wang.
-
Transplantasi Paru-Paru Beda Golongan Darah Berhasil Dilakuan, Pertama di Dunia!
-
Putri Mako Jepang Kerja di Museum Setelah Menikah dengan Warga Biasa
-
”Ngidam’ Makan Steak Di Mars, Astronot Ini Bikin Daging Sintetis di ISS
—
Bener gak nih gaess??