Studi: Gaji Kecil Bikin Otak Lebih Cepat Tua Satu Tahun
Gaji kecil bikin otak cepat tua?
Uang memang bukan segalanya, tapi faktanya studi menemukan bahwa gaji kecil justru bikin otak lebih cepat tua.
Sebuah studi yang dirilis oleh University of Columbia mengatakan kalau bekerja terus dengan upah rendah bisa menyebabkan penurunan memori yang signifikan.
Sebelumnya, penelitian mereka mendalami hubungan pekerjaan berupah rendah dengan gejala depresi, obesitas, dan hipertensi.
Dari situ, berbagai kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penuaan kognitif yang lebih cepat.
Data sejak tahun 1992
“Penelitian kami menghasilkan bukti baru bahwa gaji kecil yang terus menerus selama bertahun-tahun dikaitkan dengan penurunan memori yang lebih cepat di kemudian hari,” kata Katrina Kezios, PhD, peneliti dari Columbia University Mailman School of Public Health.
Untuk menemukan bukti ini, studi tersebut mengumpulkan catatan dari National Health and Retirement Study (HRS) pada orang dewasa sejak tahun 1992 dan 2016.
Dari situ, 2.879 orang yang lahir dari tahun 1936 hingga 1941 menjadi bahan riset mereka.
Para peneliti pun mendefinisikan ‘upah rendah’ sebagai upah per jam yang kurang dari dua per tiga dari upah median federal selama tahun tertentu.
Penurunan memori yang makin cepat
Para peserta penelitian pun dipisahkan ke beberapa kategori pendapatan. Kategori itu termasuk mereka yang tak pernah bekerja dengan gaji kecil, mereka yang sebentar-sebentar diupah rendah, dan mereka yang terus-menerus dapat upah rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpenghasilan rendah mengalami penurunan memori yang jauh lebih cepat dalam usia tuanya.
Para pekerja dengan upah rendah mengalami rata-rarta satu tahun tambahan penuaan kognitif selama periode 10 tahun.
Ini berarti setiap 10 tahun penuaan kognitif normal yang dialami rata-rata orang, mereka yang berupah rendah mengalami penuaan seperti 11 tahun.
What are your thoughts? Let us know!
-
Mahasiswa Asal Belanda Jual Jiwanya dalam Bentuk NFT
-
Seniman Ini Jual Kotorannya Sendiri dengan Harga Rp4,5 Miliar
-
Seni Instalasi Ini Terpaksa Disingkirkan Karena “Melanggar Hak Asasi Lalat”
(Image: via Unsplash)