Sorry Syndrome: Maaf Kalau Minta Maaf Terus
Ternyata Mpok Minah Kena Sorry Syndrome
Ada yang tahu karakter Mpok Minah yang terkenal lewat gestur minta maaf di serial TV “Bajaj Bajuri”?
Dulu, buat kamu yang mungkin sempat nonton, gestur maaf ini jadi hal yang lucu banget. Setiap kalimat yang diomongin sama Mpok Minah diawali pake kata ‘maaf’. Kayaknya, pola kalimat yang dianut sama Mpok Minah ini bukan SPOK tapi “Maaf” + SPOK.
Dibalik semua kelucuan itu, ternyata minta maaf terus-menerus itu bisa jadi pertanda kalau kamu kena Sorry Syndrome.
Orang Jadi Kebal Kata Maaf
Mungkin kamu kenal satu orang di lingkaran pertemananmu yang kerjaannya tuh bilang maaf aja terus.
Kadang hal ini justru bikin jengkel soalnya dia nggak bikin kesalahan apapun. Boro-boro salah, orangnya sopan banget sampe bikin kita awkward kalau lagi ngobrol.
Hal ini belum tentu jadi hal yang baik sebenernya. Sebuah studi mengatakan kalau semakin banyak seseorang minta maaf maka orang-orang bakal nyepelein orang tersebut dan rasa maafnya (YouGov, 2015).
Orang jadi ilang rispek, ngerasa keganggu, dan hal ini juga bikin efektivitas permintaan maaf makin menurun. Kalau di analogiin, mungkin permintaan maaf ini kayak virus. Makin sering nyerang, makin terbiasa sistem imun orang. Orang makin kebal.
Atas Nama Dunia Saya Minta Maaf
Semisal ada kenalanmu yang suka minta maaf kayak gitu. Coba jangan kesel duluan. Bisa aja dia itu kena yang namanya Sorry Syndrome,
Percaya atau nggak, ini beneran ada? Sorry Syndrome ini adalah sebuah kecenderungan di mana seseorang ngerasa harus minta maaf buat sesuatu yang bukan kesalahannya, atau sesuatu yang ada di luar kendali. (Klikdokter, 2022).
Apakah ini berbahaya?
Mungkin kalau secara biologis ini nggak ada dampaknya sama sekali, secara psikologis ya jelas banyak. Kayak yang udah dibilangin sebelumnya, kata maaf jadi semakin nggak ada harganya, disepelein, dan dianggap ganggu.
Penyebab Sorry Syndrome
Dilansir dari KlikDokter, Sorry Syndrome ini kejadian karena ada sebab dan ciri-ciri dari watak orang yang cukup jelas. Begini biasanya wataknya:
- Nggak Pede
Orang yang nggak pede cenderung lebih gampang minta maaf. Nggak pede jadi masalah, kepedean juga jadi masalah.
- Nggak Mau Ribut
Selain karena alesan sederhana karena nggak mau ribut, bisa jadi ada kejadian yang micu trauma sampai yang keluar itu cuma kata maaf.
- Ngerasa adi Sumber Masalah
Biasanya, orang yang punya trauma punya perasaan kayak gini. Ditambah lagi, orang tersebut ngerasa nggak layak dicintai, dipedulikan, dan ngerasa dia akan terus jalanin hidup yang sial.
- Minta Maaf Biar Nggak Ditinggalin Orang atau Pasangan
Ini fakta yang cukup menyedihkan. Kalau kamu sering minta maaf buat hal-hal yang bukan kesalahanmu, bisa jadi kamu nggak mau ditinggalin orang atau pasanganmu.
- Nggak Bisa Nilai Situasi Sosial
Seseorang yang tidak terbiasa dihadapkan dengan masalah biasanya punya kecenderungan kalau kesalahan itu terjadi karena mereka.
Terus Gimana Dong?
Pada akhirnya, nggak ada resep obat yang bisa ditebus. Semuanya balik ke diri sendiri. Harus mulai berdamai sama hal-hal yang ada di luar kendali.
Kamu bisa mulai evaluasi kata maaf yang dipake. Apakah sudah tepat situasinya? Apa itu kesalahan kamu? Apa kamu benar-benar ngerasa salah?
Selanjutnya, mungkin kamu bisa ganti kata maaf sama terima kasih. Kamu bakal ngerasain hari yang lebih positif dari biasanya kalau kayak gini.
Terakhir, kalau kamu bahkan sampe minta maaf karena minta maaf terus dan nggak bisa berhenti, mungkin ini saat yang tepat buat cari bantuan profesional.
–