Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sony Kena Denda Gara-Gara PlayStation, Kenapa Ya?

Udah didenda, dikatain bohong pula!

Beberapa hari lalu, Sony baru saja bahagia atas lahirnya generasi konsol terbaru mereka, PlayStation 5. Akan tetapi hari ini justru Sony dibuat sedih oleh PlayStation.

Kira-kira kenapa ya?

Sony didenda 33,8 miliar

Sony PlayStation 4 Pro Review 2020: 4K at a Price | Digital Trends
via Digital Trends

Dilansir dari Lexology, Pengadilan Federal Australia memerintahkan Sony Interactive Entertainment Network Europe Limited (Sony Eropa) membayar denda sebesar Rp 33,8 miliar gara-gara pembelian game di PlayStation.

Hal ini karena Sony telah dianggap membuat pernyataan yang menyesatkan kepada konsumen di situs resmi mereka. Maka dari itu, Sony telah dianggap melanggar Undang-Undang Konsumen Australia (ACL).

PlayStation continues to be a star with growing profits in Q2 2018
via Sony

Pelanggaran pun telah terdeteksi saat pelanggan membeli game dari toko aplikasi layanan PlayStation tersebut, pelanggan kesulitan mengunduh untuk memainkan game tersebut.

Tanggapan Sony

Sony Interactive Entertainment Names Hermen Hulst Head of ...

Keluhan para konsumen ini pun ditanggapi oleh Sony Eropa. Mereka mengatakan bahwa konsumen tidak bisa mendapatkan refund dari game yang telah dibelinya setelah lebih dari 14 hari. Alasannya karena game yang sudah di-download tidak bisa terlepas dari PlayStation.

Namun, perwakilan lain dari Sony Eropa melontarkan argumen yang berbeda. Mereka mengatakan bahwa pengembalian uang harus disahkan oleh pengembang game dan dibayarkan dalam mata uang virtual PlayStation.

Sony dikatakan berbohong?

Australia: Rod Sims discusses the global issues in regulating the ...

Mengutip dari situs resmi Australian Competition and Consumer Commission (ACCC), Ketua ACCC Rod Sims mengatakan bahwa hak-hak jaminan konsumen tidak kadaluarsa setelah sebuah produk digital diunduh atau hilang setelah 14 hari. Maka dari itu, ia menyatakan bahwa apa yang dikatakan Sony kepada konsumen adalah sebuah kebohongan.

Sims mengatakan bahwa konsumen seharusnya bisa memperoleh perbaikan, penggantian, atau pengembalian uang secara langsung untuk produk-produk yang rusak ketika dibeli dari penjual.

via Giphy

Konsumen yang membeli produk digital secara online memiliki hak yang sama persis dengan jika mereka melakukan pembelian di toko fisik,” kata Sims.

Your Daily Intake of Everything Trending

USS Feed is a multi-platform media that produces and distributes generation z-focused digital content, reporting the latest trends on fashion, lifestyle, culture, and music to its audience.

Subscribe so You Won't Get Left Behind.

By clicking “subscribe”, you agree to receive emails from USS FEED and accept our web terms of use, privacy and cookie policy.

Copyright © USS FEED | PT. Untung Selalu Sukses | 2018 – 2023 | Code with ♡ by mindsetlab.id