Soal Metaverse di Indonesia, Infrastruktur Masih Jadi Fokus
Pembahasan Metaverse menjadi salah satu topik yang marak belakangan. Terkait hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut saat ini Indonesia masih berfokus pada penguatan ekosistem digital lewat percepatan pembangunan infrastruktur.
Dilansir CNNIndonesia, Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi menjelaskan penguatan dari hulu ke hilir menjadi salah satu prioritas.
“Secara pararel [Kemenkominfo] masih terus fokus melakukan penguatan ekosistem digital dari hulu ke hilir lewat percepatan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi,” tuturnya.
Masih terus dilakukan pengkajian
Di sisi lain, peningkatan literasi dan kecakapan digital juga menjadi PR yang terus dikerjakan sembari memastikan ruang digital yang produktif dan konduktif.
Kendati demian, Dedy berharap seluruh elemen publik semakin siap, resilen dan gesit dalam menghadapi tren baru, termasuk Metaverse.
Lebih lanjutnya, Kemenkominfo saat ini juga tengah melakukan pengkajian lanjutan terkait tren Metaverse dengan pelaksanaan kajian lebih mendalam.
“Uji coba tentu menjadi opsi-opsi kebijakan yang dapat diambil,” jelasnya.
Metaverse di Indonesia siap bergulir 2024?
Pada kesempatan berbeda, Andry Alamsyah, Associate Professor SEB Telkom University memprediksikan Metaverse di Indonesia akan siap bergulir sekitar 3 sampai 4 tahun ke depan.
Menurutnya perkembangan ke arah Metaverse dipicu dengan keberadaan layanan jaringan 5G yang sudah masuk di Indonesia sejak pertengahan 2021.
“Rasanya tidak lama lagi, mungkin Metaverse selama 3-4 sudah ada yang membuat, [startup] yang membuat sosial media seperti itu,” tuturnya dilansir CNNIndonesia, Kamis (23 Desember).
Ia menilai bahwa saat ini sebenarnya sudah banyak orang di Indonesia yang menjadi peserta dalam industri Metaverse, meski belum diketahui apakah sudah ada yang terlibat sebagai penyedia.