Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SMPN 3 Sungguminasa Punya Ekskul Anti-Bullying untuk Lawan Perundungan di Lingkungan Sekolah

SMPN 3 Sungguminasa Punya Ekskul Anti-Bullying untuk Lawan Perundungan di Lingkungan Sekolah

SMPN 3 Sungguminasa punya ekskul anti-bullying

Sekolah Menengah Pertama atau SMP Negeri 3 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, memiliki kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) anti-bullying.

Salah satu kegiatan yang difokuskan dalam ekstrakulikuler ini adalah untuk memerangi bullying (perundungan) terutama di lingkungan sekolah.

Ekstrakulikuler bernama Agen Perubahan

Ekstrakulikuler tersebut dinamakan Agen Perubahan atau biasa disebut Tim Ambassador di sana.

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh VOA Indonesia, sebenarnya ekskul anti-bullying ini bukan hal yang baru.

Pasalnya sejak 2018 lalu SMPN 3 Sungguminasa sudah menghadirkan tim dengan fungsi yang serupa.

“Ini sangat mendukung iklim dan budaya sekolah, belajar yang efektif. Semakin turun tindakan-tindakan penyimpangan yang terjadi kepada anak-anak di sekolah, karena mereka menunjukkan tidak bisa lagi ada yang namanya perundungan atau bullying verbal, fisik,” kata Fajar Ma’ruf, Kepala Sekolah SMPN 3 Sungguminasa, yang dilansir dari VOA Indonesia, Selasa, 5 September 2023.

YARN | in my extracurricular activities. | Buffy the Vampire Slayer (1997)  - S03E11 Drama | Video gifs by quotes | 271a019e | 紗
Illustration by GetYarn

Berawal dari proyek percontohan yang dilanjutkan jadi ekskul

Kegiatan ini awalnya terbentuk dari sebuah proyek percontohan yang dikerjakan oleh pemerintahan bersama Dana Anak PBB (UNICEF) dan Yayasan Indonesia Mengabdi.

Namun ternyata setelah kurang lebih enam bulan proyek tersebut telah rampung, SMPN 3 Sungguminasa memutuskan untuk tetap mempertahankannya sebagai ekskul.

Anggota akan memantau ada atau tidaknya perilaku perundungan

Dalam proyek percontohan tersebut, semua murid yang masuk ke dalam tim akan dipilih.

Namun setelah pihak sekolah menjadikan proyek tersebut menjadi kegiatan ekstakulikuler, para murid bebas mendaftarkan diri mereka sebagai anggota.

Para anggota ekskul anti-bullying akan melakukan pemantauan ada atau tidaknya perilaku perundungan di lingkungan sekolah.

“Mereka memantau, ada tidak perilaku bullying di kelasnya. Tentunya mereka sebagai konselor sebaya memberikan pemahaman kepada teman-temannya tentang perilaku negatif yang mereka lakukan,” kata Tanti Agustina, pembina ekstrakulikuler, saat  melakukan wawancara melalui Zoom bersama VOA Indonesia.

No-to-bullying GIFs - Get the best GIF on GIPHY
Illustration by GIPHY

Let uss know your thoughts!

Courtesy of ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani