Siswa di Madura Diduga Ingin Bunuh Diri Setelah HP Disita di Sekolah
Naik genting setelah HP disita
Siswa SMA di Madura, Jawa Timur, diduga sempat berencana untuk bunuh diri setelah HP miliknya disita guru saat jam pelajaran.
Pelajar berusia 17 tahun tersebut bahkan sempat nekat naik ke atas genting sekolah lalu menangis.
Baca juga:
Kemenkes: Gagal Ginjal Akut pada Anak-Anak Tak Terkait Covid-19
Libatkan aparat cuma karena perkara HP disita
Pelajar tersebut berinisial JD.
Setelah HP miliknya disita, ia tetap nekat dan tidak mengindahkan bujukan para guru. Aksi ini pun memancing perhatian warga setempat. JD baru turun ketika aparat datang.
Setelah turun, pihak sekolah pun langsung menghubungi pihak orang tua perihal aksi nekat JD yang naik genting setelah ponselnya disita.
“Untuk menjaga hubungan baik, sekolah kemudian memanggil dan memberi tahu wali siswa, jika anaknya melakukan hal di luar dugaan,” jelas Kasubbag Humas Polres Pamekasan AKP Nining Dyah Puspitasari.
Baca juga: Perusahaan Ini Bikin Sneakers Buat Kuda!
Mengaku tidak sadar
“HP yang dirampas oleh guru kami (FS) pertama milik saya dan teman saya yang di pinjamnya oleh teman. Ketika itu pelajaran Bahasa Madura,” kata salah satu temannya ketika dikonfirmasi langsung di sekolahnya, Rabu (19/10).
Ia juga sempat bertanya kenapa guru Bimbingan Konseling (BK) terkait kapan ponsel tersebut akan dikembalikan.
“Dia bilang ke saya katanya masih seminggu lagi, kemudian dia izin keluar mau ke kamar mandi dan tiba-tiba tidak lama kemudian di luar kelas sudah ramai suara ada yang mau bunuh diri,” terangnya.
Menurut pihak kepolisian, siswa tersebut tidak menyadari kenapa ia bisa naik sampai ke atas genting.
Yang pasti, ia diketahui sempat mengalami kecelakaan 1 bulan lalu. Karena itu, ada dugaan gangguan pada pikiran.
Hingga saat ini, pihak kepolisian pun masih mendalami kasus ini.
Your thoughts? Let us know!