Setelah Twitter, Elon Musk Bakal Beli Coca-Cola?
Elon Musk mau Coca-Cola diisi kokain lagi?
Jagat maya sedang terguncang oleh berita tentang Elon Musk yang baru saja mengambul alih kepemilikan perusahaan media sosial Twitter seharga US$44 miliar, atau sekitar Rp636 triliun.
Kini, orang tajir kelas dunia itu berguyon soal keinginannya beli perusahaan Coca-Cola. Tujuannya, untuk memasukkan bahan kokain ke minuman sejuta umat tersebut.
“Selanjutnya aku mau beli Coca-Cola untuk memasukkan kembali kokain,” cuit akun @elonmusk pada Kamis, 28 April 2022.
Menurut pantauan USS Feed saat berita ini ditulis, tweet itu berhasil mengumpulkan setidaknya 2,5 juta likes.
Next I’m buying Coca-Cola to put the cocaine back in
— Elon Musk (@elonmusk) April 28, 2022
Emangnya Coca-Cola punya kandungan kokain?
Dari tweet Elon Musk itu, akun milik Pranay Pathole (@PPathole) membalasnya dengan gambar Coca-Cola yang pertama kali terjun ke pasar pada 1894.
“Ini adalah botol pertama Coca-Cola yang dijual tahun 1894 yang mengandung 3,5 gram kokain. Kembalikan lagi,” tulisnya.
Melansir National Institute on Drug Abuse, saat pertama minuman itu beredar, kokain masih legal secara hukum. Bahkan, kokain adalah bahan yang sering muncul dalam obat-obatan karena orang pikir aman-aman saja untuk memakainya dalam jumlah kecil.
This is the first publicly sold bottle of Coca-Cola in 1894 which contained 3.5 grams of cocaine. Bring it back. pic.twitter.com/Q05JqrCrel
— Pranay Pathole (@PPathole) April 28, 2022
Lama-kelamaan jadi ‘soft’ drink
Resep minuman itu selalu merupakan rahasia perusahaan. Dulunnya, bahkan produk yang kini kita kenal sebagai minuman bersoda ini mereka pasarkan sebagai obat paten karena kandungan kokain di dalamnya.
Klaimnya, Coca-Cola bisa menyembuhkan sakit kepala, sakit perut, hingga rasa lelah.
Seiring berjalannya waktu, jumlah kandungan kokain dalam Coca-Cola pun mulai mereka kurangi, hingga akhirnya hilang sepenuhnya pada tahun 1929.
Pada periode di mana Amerika Serikat menganggap alkohol itu ilegal, Coca-Cola kemudian populer sebagai ‘soft‘ drink.
Seperti namanya, soft drink jadi alternatif untuk minuman alkohol yang keras.
Do you agree if Elon Musk brings back the cocaine in C0ca-Cola? Let us know!