Serikat Ojol Indonesia (Seroja) Mogok Kerja, Karena Penurunan Tarif Sepihak
Driver Serikat Ojol Indonesia mogok kerja hari ini
Serikat Ojol Indonesia (Seroja) kabarnya melakukan mogok kerja, khususnya untuk layanan GrabFood pada hari ini, 23 Februari 2022. Mogok kerja ini mereka lakukan mulai dari pukul 07.00WIB hingga 14.00 WIB.
Alasannya, kebijakan perusahaan Grab yang menurunkan tarif secara sepihak. Serikat yang beranggotakan sekitar 8.000 pengemudi ini pun menganggap penurunan tarif tersebut tak manusiawi.
Hal ini tersampaikan lewat akun twitter Arif Novianto (@arifnovianto_id), Peneliti Muda di Institute of Governance and Public Affairs, Universitas Gadjah Mada.
Ia mengatakan, Seroja sudah mengirimkan surat protes ke Grab yang menurunkan tarif GrabFood pada 16. Februari 2o22.
Serikat Ojol Indonesia (Seroja) akan melakukan mogok kerja di layanan GrabFood pada 23 Februari 2022. Serikat yg memiliki anggota sekitar 8.000 pengemudi ini, turut mengajak pengemudi lain melawan kebijakan Grab yg menurunkan tarif scra sepihak dan dinilai TIDAK MANUSIAWI ini. pic.twitter.com/1eITCqXIR7
— Arif Novianto (@arifnovianto_id) February 21, 2022
Promo heboh demi persaingan
Persaingan di pasar ride-hailing yang mengandalkan tenaga para driver ojol semakin ketat. Apalagi, mengingat promo-promonya yang bombastis memanjakan pelanggan.
Namun, bagaimana nasib para pengemudi?
“Serikat yg memiliki anggota sekitar 8.000 pengemudi ini, turut mengajak pengemudi lain melawan kebijakan Grab yg menurunkan tarif scra sepihak dan dinilai TIDAK MANUSIAWI ini.” tulis akun @arifnovianto_id, tentang protes yang Serikat Ojol Indonesia lakukan.
Menurutnya, penurunan tarif yang perusahaan itu tetapkan adalah bentuk persaingan bisnis yang tak sehat. Pasalnya, hal ini sangat merugikan bagi tenaga pengemudi.
Para driver tercekik penurunan tarif
Sebelum ini di akhir 2021, Gojek pun sudah sempat menurunkan tarif di layanan pengantar makanan. Namun ternyata, perang tarif harga ini bakal memperburuk kondisi kerja ojol.
Lewat thread-nya, Arif pun membeberkan layanan-layanan antar makanan menyebut penurunan tarif mereka lakukan untuk menarik lebih banyak konsumen.
Nyatanya, biaya tambahan yang konsumen bayar seperti ‘order fee‘ misalnya, tak masuk ke pengemudi.
Kira-kira, tarif untuk para ojol itu serendah Rp3.000 per kilometer, dipotong 20%, tanpa tarif bawah.
Thoughts? Let us know!