Seorang Ayah Kumpulkan Sampah Selama 10 Tahun Buat Mas Kawin untuk Anaknya, Ini Alasannya!
Dikumpulkan dari jalanan kota dan tempat-tempat sampah
Sepasang suami istri lansia asal Gwangju, Korea Selatan habiskan waktu 10 tahun untuk mengumpulkan sampah buat mas kawin untuk anaknya.
Sang ayah, Choi (75) mengaku telah mengumpulkan sampah tersebut dari jalanan kota dan tempat-tempat sampah.
Semua sampah tersebut pun disimpan secara berserakan di rumah dua lantainya; dari balkon hingga halaman rumah, semuanya tertutup dengan sampah.
Kenapa Choi mengumpulkan sampah-sampah tersebut? Ia percaya bahwa sampah seseorang bisa jadi harta karun buat orang lain.
Baca juga: Kepala Manusia Raksasa Muncul di Udara Tokyo
Sampah untuk mas kawin
Choi tinggal di rumah tersebut bersama istri dan anaknya. Ketiganya tidur di ruangan kecil yang sama lantaran ruangan lain sudah penuh dengan sampah.
Mulanya para tetangga sempat mengeluh, namun Choi terus membawa pulang sampah hingga akhirnya para tetangga menyerah.
“Apapun, jika digunakan dengan benar akan berguna,” ujar Choi. “Sampah hanyalah harta karun yang disalahtempatkan.”
Anak semata wayang Choi kini berusia 40 tahun dan tak pernah keluar rumah selama setahun.
Alih-alih mencari kerja, sang anak bersikeras untuk menetap di rumah, hidup dari uang pensiun kedua orang tuanya. Menurut Choi, sang anak lah yang jadi alasan kenapa ia memutuskan untuk mengumpulkan sampah hingga satu dekade.
“Anakku suka tinggal di dalam rumah, ia tidak mencari kerja dan hal itu membuat kami khawatir. Aku takut aku dan istriku tutup usia dan meninggalkannya tanpa warisan, jadi aku memutuskan untuk membawa pulang sampah terus-terusan. Lebih banyak lebih baik,” jelasnya.
Baca juga: Baru Berusia 14 Tahun, Tinggi Pebasket Ini Capai 2,26 Meter, Jadi Saingan Yao Ming
Mas kawin
Karena masalah kesehatan, Choi pun akhirnya memutuskan untuk menyingkirkan sampah tersebut.
Butuh 226 orang dan sebuah excavator untuk menyingkirkan sampah dari rumah Choi. Selama satu dekade, ia berhasil mengumpilkan 150 ton sampah!
Ketika melihat rumahnya bersih, Choi pun sempat menangis.
“Demi kesehatan istriku, aku tidak akan mengumpulkan sampah lagi,” ujarnya.