Selama Hampir 10 Tahun, Pria Ini Tiduran dan Tak Pernah Bangun
Kisah Suroto, pria Magelang yang mengurung diri sejak erupsi Merapi 10 tahun lalu
Namanya Suroto, ia adalah warga kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Selama hampir 10 tahun ia terbaring dan mengurung diri di kamar.
Dalam kurun waktu tersebut ia tak pernah mandi dan rambutnya gimbal hingga dijadikan bantal saat tidur.
Bapak Suroto namanya, seorang warga Desa Krogowanan, Kec. Sawangan. Kab. Magelang, Jawa Tengah, yg terbaring lemah di dipan kayu selama 10 tahun. Tak ada pergerakan darinya. Ia tak mandi, bercukur, & melakukan aktifitas lain dari usia 30, hingga umur 40 tahun#AksiBantuIndonesia pic.twitter.com/Uaz4wistlF
— actforhumanity (@ACTforHumanity) July 2, 2020
Tak ada yang tahu kenapa Suroto memilih untuk berbaring selama 10 tahun
Mata pria berusia 40 tahun itu lebih banyak terpejam, mulutnya juga tak pernah berbicara. Sang ibu, Sukanthi (75) juga tak mengerti kenapa anaknya berperilaku demikian.
“Saya tidak tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba dia sudah tiduran dan tidak pernah bangun. Selain itu, dia juga tidak pernah berbicara lagi,” terangnya dalam Bahasa Jawa, Jumat (3/7/2020) saat ditemui di rumahnya.
“Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis,” tambah dia, dilansir dari kompas.
Saat ini, yang paling keduanya butuhkan adalah bantuan pangan untuk kebutuhan sehari-hari. Mohon doa dari Sahabat Dermawan semua agar Pak Suroto dan Mbah Sukanthi diberi kesehatan dan kemudahan dalam melewati kesulitannya saat ini.#IndonesiaDermawan#AksiBantuIndonesia pic.twitter.com/UPGQ6zA6yY
— actforhumanity (@ACTforHumanity) July 2, 2020
Suroto berubah sejak erupsi Merapi 10 tahun lalu
“Suroto ini dulunya normal seperti pada orang pada umumnya. Dia termasuk orang yang mempunyai semangat hidup, semangat bekerja. Penyebab mengurung ini berawal dari tidak sinkron antarkeluarga. Contohnya, Suroto mempunyai impian atau pendapat apa saja terkadang tidak sinkron dengan orang tuanya,” ujar saudara Suroto, Sujono.
Siapapun yang menemuinya secara langsung, pasti akan terkejut melihat bagaimana ia bertahan hidup selama 10 tahun ini, dengan rambut gimbal yang telah menggulung disamping kepalanya.#AksiBantuIndonesia pic.twitter.com/FZBJp9shGi
— actforhumanity (@ACTforHumanity) July 2, 2020
Menurut Sujono, Suroto juga sempat stress dan depresi sejak tahun 2003. Ia bahkan sempat melakukan aksi kriminal dan masuk penjara. Hingga akhirnya, tahun 2010 setelah erupsi Merapi mulai dia tertidur lagi sampai sekarang.
Suroto dapat perhatian dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT) Salatiga
Suroto sempat dikunjungi Ardian Kurniawan Santoso dari MRI-ACT. Ketika pertama kali melihat, Suroto tampak cukup memprihatinkan. Ia tampak tak terawat. Kuku dan rambutnya begitu panjang hingga Ardian harus memangkasnya.
Pak Suroto sehari-hari diurus oleh ibunya, Mbah Sukanthi, yg sudah tua dan renta. Tak ada lagi pekerjaan yg kini bisa dilakukan oleh Mbah Sukanthi. Ia hanya bisa mengharapkan bantuan dari tetangga sekitar yang merasa iba dan kasihan kepadanya dan Pak Suroto.#AksiBantuIndonesia pic.twitter.com/Hipdq6tBjh
— actforhumanity (@ACTforHumanity) July 2, 2020
Melihat perlakuan itu, Suroto ternyata sempat menitihkan air mata, meski tetap menutup mulutnya.
“Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal,” kata Ardian.
Saat ini, Suroto diurus oleh ibunya yang kini sudah tua dan renta. Tak ada pekerjaan yang bisa sang ibu lakukan hingga membuat keduanya bergantung pada bantuan tetangga sekitar untuk bisa bertahan hidup.
Tapi lo bisa bantu Suroto dan Mbah Sukanthi! Salah satunya dengan berdonasi lewat laman ini.