Sebaran Hoaks Kesehatan Lebih Besar Dibanding Isu Pemilu
Saat pandemi tahun 2020, setidaknya ada 2.298 hoaks kesehatan disebarkan
Sebaran hoaks kesehatan pada 2020 disebutkan oleh Septiaji Eko Nugroho Ketua Persidium Mafindo mencapai 2.298 hoaks.
Sebagian besar dari hoaks itu diantaranya membahas soal misinformasi soal isu kesehatan.
“Kalau kita tengok puncak misinformasi di Indonesia itu di tahun 2020, yaitu ketika pandemi dimulai, dan dimulai dalam pantauan kami ada 2.298 hoaks tentang masalah kesehatan isu,” jelas Septiaji dalam webinar Google for Media, Selasa (19/4).
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) selaku organiasasi anti hoaks juga menyebut tahun 2020 sebagai puncak misinformasi internet di Indonesia.
Faktanya, Septiaji menilai angka sebaran hoaks di 2020 justru lebih besar dibanding hoaks yang disebar pada 2019, saat Pemilihan Umum (Pemilu).
Kendati demikian, Mafindo mengklaim bahwa jumlah hoaks di 2021 mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil monitoring, isu soal hoaks Covid-19 turun sebesar 40 dan sebaran menjadi 1880.
Dua jenis tipikal hoaks di Indonesia
Berdasarkan keterangan Ika Ningtiyas, Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), terdapat 2 tipikal hoaks di Indonesia.
Diantaranya lewat misinformasi dan disinformasi.
Misinformasi adalah individu yang tidak mengetahui fakta kebenaran dari sebuah sebaran info, namun ikut menyebarkannya di media sosial.
Sementara itu, disinformasi merupakan informasi yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk berbagai tujuan tertentu.
“Disinformasi ini ada pihak mengetahui bahwa informasi ini salah dan secara sengaja kemudian menyebarkan hoaks itu untuk berbagai tujuan bisa mulai untuk mencari keuntungan secara ekonomi, politik praktis dan banyak tujuan negatif lain,” tuturnya.
—
Let us know your thoughts ..
-
Capres Prancis Bakal Larang Pemakaian Hijab Kalo Terpilih
-
Antrean Gerbang Tol Mudik Capai 1KM Lebih, Menhub Siap Gratiskan
-
Pernikahan Bawah Umur di Indonesia Mendapat Sorotan dari Amerika Serikat
Top image via Unsplash