Saus Tomat Ternyata Punya Keistimewaan yang Nggak Ada Di Saus Lain
Makanan & “Keberanian”
Berdasarkan sebuah riset National Library of Medicine pada tahun 1980-an oleh seorang profesor psikologi di University of Pennsylvania Paul Rozin ditemukan adanya hubungan antara penikmat roller coaster dengan penyuka makanan pedas.
Hal ini didukung oleh penelitian terbaru dari sekelompok peneliti dari Penn State yang melihat korelasi tersebut. Kesimpulannya adalah, orang yang suka nonton film action, bertualang, dan mengeksplor hal baru 6 kali lipat lebih suka makanan pedas.
Rasa yang Lain
Di lain sisi, nggak suka pedas bukan berarti penakut. Dalam sebuah artikel jurnal yang berjudul What is the link between personality and food behavior? dijelaskan kalau semua rasa punya tendensi yang berbeda. Setiap orang dengan kesukaannya terhadap rasa ternyata bisa dikelompokkan sama kegiatan yang mereka sukai.
Berikut adalah pengelompokkan rasa dan kepribadian seseorang berdasarkan data dari artikel jurnal yang sama:
Manis |
Asin |
Asam |
Pahit |
Dapat dikatakan berkepribadian lebih “manis” dan ceria dibanding penyuka rasa lain. | Cenderung seorang novelty-seeker. Impulsif, ekstravagant, agak cuek. | Cenderung mirip dengan penyuka pedas. Seorang sensation-seeker yang suka mencari thrill. | Cenderung lebih “waspada” dan judgemental. |
Keajaiban Saus Tomat
Ternyata nggak cuma saus pedas, saus tomat juga punya efek psikologis buat diri kita. Dari penelusuran Heaven Hill Cuisine, dikatakan bahwa ternyata saus tomat memberikan rasa aman ketika coba makanan asing atau rasa yang nggak disukai. Rasa saus tomat yang familiar cukup untuk membuat kita berani makan makanan yang belum pernah kita coba. Tinggal tuang saus tomat dan semua makanan dirasa bakal baik-baik saja.
Hal ini terasa sangat masuk akal ketika kita melihat statistik dari Statista, di mana 97% orang Amerika Serikat mengkonsumsi saus tomat, dan bahkan orang Indonesia menghabiskan rata-rata 1,6 kg saus tomat per tahunnya.
Penemuan Saus dalam Kemasan
Sekarang, penyuka saus tomat pun bisa dengan gampang menuang saus. Dulu semuanya nggak semudah itu. Menurut National Geographics, di tahun 1800-an memang sudah ada saus yang dikemas dalam botol di Amerika Serikat tapi produknya belum higienis dan jadi sarang bakteri.
Baru pada tahun 1902, Henry Heinz penemu perusahaan H.J Heinz Company menemukan cara membuat saus tomat dalam kemasan tanpa bahan pengawet dan lebih higienis.
Hubungan Saus Tomat & Burger
Kalau bicara soal saus tomat sepertinya kurang lengkap kalau nggak ngomongin soal burger. Burger sendiri diakui sebagai makanan yang mendunia dan hanya sempurna ketika dilengkapi dengan saus tomat.
Bahkan, menurut data salah satu fast food chain terbesar di dunia dalam Burger Web, setiap tahunnya ada sekitar 100 triliun burger yang dikonsumsi warga dunia. Dengan kata lain, makanan internasional yang ramah di lidah dan cocok untuk semua kalangan.
Di negara asalnya sendiri yaitu Amerika Serikat (AS), konsumsi burger per tahun juga ada di angka yang nggak main-main. Warga AS berkontribusi setidaknya setengah dari konsumsi Burger di seluruh dunia. Kurang lebih warga AS mengkonsumsi 50 triliun burger per tahunnya. Banyak banget kan?
Let us know your thoughts!
-
Setelah Ronaldo, Siapa Pemain Bola Lain yang ‘Dilirik’ Klub Arab Saudi?
-
Euforia Messi ke Inter Miami, Tiket Pertandingan Ludes Terjual Habis!