Samudra Bertambah Satu, Peta Dunia Berubah?
Samudra yang diketahui sebagian besar orang umunya terdiri dari 4 bagian, yaitu Pasifik, Atlantik, Hindia dan Artik.
Namun sepertinya pengetahuan itu harus diperbarui, karena muncul kabar kemunculan sebuah samudra baru.
Apakah samudra baru itu?
Melansir Detik, adalah National Geographic yang mengklaim kemunculan samudra kelima tersebut. Dengan penemuan tersebut, warga dunia bersiap berkenalan dengan samudra kelima yang akan muncul di peta dunia.
Secara resmi, keberadaan Samudra Selatan sudah diakui oleh National Geographic. Samudra itu berputar-putar di sekitar Antartika.
Kemunculan itu juga menandai pertama kalinya organisasi tersebut membuat perubahan serupa sejak pembuatan peta dunia lebih dari seabad yang lalu.
Diumumkan saat Hari Laut Sedunia
Adapun hal tersebut disampaikan bertepatan dengan Hari Laut Sedunia (8 Juni) pekan lalu. Menariknya, area tersebut sebenarnya sudah diakui secara resmi oleh banyak ilmuwan dan peniliti dalam beberapa dekade.
The Southern Ocean gets a theme song, so great to see more attention to ‘the penguins and fishes’ and ocean conservation https://t.co/lncPj3ZT2q
— Alex Tait (@taitmaps) June 14, 2021
“Kami pikir penting untuk menambahkan wilayah laut kelima ini. Karena sangat unik dan karena kami ingin memberikan perhatian pada semua wilayah lautan,” pungkas Alex Tait, alhi geografi National Geographic Society, seperti dilansir NPR, Senin (14 Juni).
Pertama kalinya susunan peta berubah
FYI, National Geographic sudah membuat peta, atlas dan globe sejak tahun 1915. Namun penemuan kali ini akan menjadi pertama kalinya mereka membuat peta baru dengn susunan lautan terupdate.
Langkah ini sebenarnya merupakan follow up pengakuan National Oceanic and Atmospheric Administration dari Southern Ocean pada tahun 1999, ketika mendapat persetujuan dari US Board on Geographic Names.
Samudra Selatan sangat istimewa
Perubahan itu di sisi lain mengejutkan para ahli yang sudah cukup familiar dengan daerah tersebut. Salah satunya Cassandra Brooks, asisten profesor dalam studi lingkungan di University of Colorado, Boulder, Colorado.
“Saya agak terkejut karena saya selalu menganggap Samudra Selatan sebagai samudranya sendiri. Saya pikir sebagian besar ilmuwan yang bekerja di sana benar-benar memahami bagaimana Samudra Selatan adalah miliknya sendiri,” tuturnya.
Brooks sendiri menyebut bahwa area itu sangatlah istimewa. Pasalnya wilayah Samudra Selatan ditentukan oleh Arus Lingkar Kutub Antartika yang kuat, aliran kritis yang disebut membantu mengatur iklim bumi.
Brooks mengasumsikan perairan itu bak paru-paru jantung lautan yang mempompa air ke seluruh lautan di dunia. “Antartika begitu jauh sehingga banyak orang tidak memikirkannya. Mereka tidak melihat betapa pentingnya sebuah wilayah bagi kelangsungan hidup kita semua,” pungkasnya.