Saipul Jamil Lapor Polisi Karena Disebut Sebagai Pedofil
Saipul Jamil strikes again
Drama Saipul Jamil kembali berlanjut. Ia polisikan seorang psikolog karena disebut sebagai seorang psikolog berinisial LG.
Menurut Farhat Abbas, pengacara Saipul, laporan tersebut mengacu pada proses penyambutan pedangdut tersebut ketika keluar dari penjara.
“(Laporan terkait) kalimat predator pedofil dan memprotes masalah penyambutan, yang menurut kami penyambutan itu wajar-wajar saja kok,” kata Farhat di Polda Metro Jaya, Senin (8/11).
Baca juga: Kenalan dengan Roehana Koeddoes, Wartawan Perempuan Pertama Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Saipul Jamil gunakan UU ITE
Laporan tersebut dibuat pada Sabtu (6/11) lalu, terkait dengan UU ITE, khususnya pasal pencemaran nama baik.
Menurut Farhat Abbas, penyataan LG bisa berdampak pada mata pencarian Saipul sebagai seorang penghibur.
Perlu diketahui pula, Saipul Jamil memang sempat mengancam ganjaran hukum buat siapapun yang masih menyebutnya pedofil atau predator seksual. Hal ini ia sampaikan secara terbuka lewat laman Instagram pribadinya.
“Bahwa saya mengimbau dan meminta untuk semua lapisan masyarakat menghormati proses hukum yang berlaku dan tidak mengaitkan saya dengan tuduhan, hinaan, cercaan, dan candaan yang mengarah kepada pelanggaran hukum terhadap hak saya, baik dengan sebutan glorifikasi, pedofil, predator seksual terhadap anak dan lain hal karena sebutan tersebut mengarah kepada penghinaan dan pencemaran nama baik,” tulis Saipul.
Baca juga: Marvel Rilis Poster Baru Spider-Man: No Way Home, Perlihatkan 4 Sosok Villain?
Bermula dari siaran Trans TV
Saipul mulai mencuri perhatian publik sejak kebebasannya disiarkan lewat program Kopi Viral yang disiarkan Trans TV.
Ketika itu Trans TV melakukan glorifikasi berlebihan terhadap kebebasan pedangdut yang menjadi pelaku kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur.
Tak lama berselang, sebuah petisi pun muncul untuk memboikot kemunculan Saipul Jamil di stasiun tv nasional dan YouTube. Hingga saat ini, petisi tersebut telah menembus angka 300 ribu tanda tangan.
Bukan cuma itu, rumah produksi film Visinema juga membatalkan kerja samanya dengan Trans TV. Alhasil, Nussa dan Keluarga Cemara pun batal tayang di stasiun TV tersebut.
Sejak kasus insiden ini mencuat, Trans TV pun panen kritik. Konten YouTube-nya dipenuhi dislikes, kolom komentar laman Instagramnya pun dimatikan.