Rumah Kecil di Cipulir Ini Raih Penghargaan Arsitektur Internasional
Lahan di Jakarta yang kian sempit justru jadi pemicu ide karya arsitektur ini
Lahan terbatas di kawasan Jakarta ternyata memicu ide kratif para arsitek.
Sebagai bukti, arsitek Indonesia baru-baru ini berhasil meraih penghargaan di tingkat dunia lewat karya rumah kecil di lokasi Cipulir, Jakarta Selatan.
Adalah Delution yang mengkreasikan rumah tersebut. Berkat karyanya di kawasan Cipulir tersebut, penghargaan Architizer Awards 2020 untuk kategori Small Architecture+ Small Living by People Choice berhasil diraih hingga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Baca juga: Ardhito Pramono Jadi Trending Topic Usai Pemberlakuan PSBB Kembali Aktif, Begini Alasannya
Karya arsitektur kreatif, dengan memanfaatkan lahan kecil
Architizer Awards merupakan sebuah ajang penghargaan arsitektur berskala dunia yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).
Tahun ini, ada 5.000 karya arsitektur yang masuk dari lebih 100 negara di dunia yang berpartisipasi di gelaran ini.
“Kami amat berterima kasih atas dukungan dan voting yang diberikan kepada kami kemarin. Semoga penghargaan ini dapat ikut membawa nama baik arsitektur Indonesia di mata dunia.” terang Muhammad Egha, CEO dari Delution, dilansir dari Liputan6.
Karya arsitektur bertajuk Delution The Twins dibangun pada 2019 untuk menjawab permasalahan luas tanah kecil.
Rumah unik yang berada di gang kecil ini mendapatkan perhatian yang tinggi dan menjadi inspirasi warganet sejak diperkenalkan melalui akun Instagram Delution di tahun ini.
View this post on Instagram
Baca juga: Yopie Latul, Sang Pelantun Lagu “Poco-Poco” Meninggal Dunia Setelah Terjangkit Covid-19 Tanpa Gejala
Karya arsitektur tersebut hanya memakan biaya sebesar Rp400 juta
Dibangun di atas lahan hanya 70 meter persegi, rumah ini dirancang dengan skema rumah tumbuh yang selesai dalam tiga tahapan.
Tahapan pembangunan dilakukan dengan menyesuaikan ketersediaan dana dari sang pemilik rumah. Total dana yang dibutuhkan dalam pembangunan ini sebesar Rp400 juta.
Rumah ini juga didesain dengan metode konstruksi konvensional yang dapat dibangun secara mandiri dengan material lokal yang sangat mudah ditemukan.
“Kami berharap rumah ini dapat menjadi sebuah percontohan yang akan menjadi stimulus bagi kemajuan wajah serta kualitas hidup perkampungan kota yang semula terabaikan,” kata Egha.
-
PSBB Jakarta Kembali ke “Titik Nol”, Selamat Tinggal PSBB Transisi!
-
Penyeludupan Narkoba ke Lapas Viral Karena Dibungkus Sayur Tahu
-
7 Hukuman Nyeleneh Buat Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19; dari Denda sampai Dimasukkan ke Peti Mati
–
Apa pendapat lo tentang karya arsitektur Delution di kawasan Cipulir ini? Tell us what you think in the comments below!