Riset: 12% Orang Tua di Asia Tenggara Butuh Bantuan Anak Cucu Buat Pesan Ojol
Riset dari Peneliti Pusat Kajian Transportasi & Logistik
Di zaman serba digital ini, bukan kejutan kalau ada riset yang bilang bahwa orang tua masih perlu bantuan anak cucunya untuk tetap keep up dengan teknologi.
Melansir Detik, Peneliti Pusat Kajian Transportasi & Logistik (PUSTRAL) mengungkap hasil surveinya tentang hal ini.
“Hasil survei dari bulan Agustus ada beberapa hasil, yang pertama milenial dan gen z mendominasi penggunaan transportasi online.” ujar Dr. Muhammad Zudy Irawan di acara Gojek Transport Outlook 2022.
Perbedaan mencolok antara orang tua dan anak muda di Asia Tenggara
Menurut riset tersebut, ada perbedaan mencolok antara anak muda dan orang tua.
Tentunya, kebanyakan anak muda, terutama gen z sudah cakap dalam menggunakan berbagai fungsi transportasi online. Sementara itu, banyak orang tua masih mengalami kesulitan.
Survei ini bukan cuma mereka lakukan di Indonesia, tapi juga negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Vietnam, dan lain-lain.
Dari responden berumur 50-79 tahun, cuma ada 5 persen yang benar-benar tak tahu apa itu transportasi online.
12% orang tua dipesankan ojol oleh anak cucunya
“Tapi dari yang tahu dan kita coba breakdown, yang memesankan anaknya atau cucunya itu ada 12%.” ujar Dr. Zudy.
Lalu, ada 31 persen responden orang tua mengaku tahun dan bisa menggunakan aplikasinya sampai sekarang, 6 persen tahu dan punya aplikasinya tapi tak pernah mereka pakai.
Selanjutnya, ada 19 persen yang tahu tapi tak pernah memakai dan tak punya aplikasinya, dan 25 persen mengaku sudah tak memakai aplikasi lagi.
—
Apakah lo termasuk anak cucu yang berbakti ke orang tua dengan mesenin ojol?
Baca juga: