Review Film ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’. (Spoiler Alert!)
Banyak sekali kejutan yang tercipa diawal tahun 2020 ini, salah satunya dari dunia perfilman Indonesia. Buku karya Marchella FP ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini‘ divisualkan menjadi film oleh Angga Dwimas Sasongko dengan judul yang sama.
‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini‘ atau yang biasa disingkat NKCTHI adalah sebuah buku yang berisikan kutipan kata-kata yang berfungsi sebagai anti-depressant untuk menenangkan sobat-sobat anxiety.
Angga Sasongko dengan rumah produki Visinema Pictures juga mengandeng aktor dan aktris yang tidak perlu diragukan lagi, seperti Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, hingga debut karier akting Ardhito Pramono yang dikenal sebagai musisi pada film ini.
Setelah menonton film ini pada hari Minggu 5 Januari, 2020 lalu. Ada beberapa poin penting ketika ingin menonton film ini, secara garis besar Angga Dwimas Sasongko berhasil mengaduk-aduk emosi penontonnya, here we go!
Gaya Bahasa Nggak Cringe
Ini adalah salah satu poin penting saat menonton film Indonesia yang memiliki gaya bahasa yang puitis. Angga Sasongko dan tim sangat apik menyusun gaya bahasa yang digunakan dalam filmnya ini, karena dari awal hingga akhir film tidak ada satupun bahasa puitis yang bikin bulu kuduk berdiri karena merinding mendengarnya.
Jika dibandingkan dengan fim ‘Dilan‘ tentu film ini bisa dinikmati dengan santai walaupun tetap mengucurkan air mata.
Alur Tidak Memusingkan
Alur maju mundur yang disuguhkan dalam film ini juga ditata dengan sangat baik sehingga tidak membuat penonton tidak pusing. Jadi kalau membawa adik saat menonton film ini seenggaknya dia nggak nanya mulu.
Penyambungan konflik yang sama dengan 2 timeline yang berbeda pada film ini tersampaikan dengan sangat baik.
Konflik Relatable Dengan Kehidupan Sehari-hari
Kita semua pasti memiliki masalahnya masing-masing, tetapi permasalahan yang disuguhkan dalam film terasa sangat dekat dengan para penontonnya. Meskipun tidak mirip dan persis, tapi setidaknya penonton pernah sesekali mengalami permasalahan yang dialami oleh Angkasa dan adik-adiknya dalam film ini.
Kritik Terhadap Orang Tua Asia
Sepanjang nonton film ini yang terpikirkan oleh pikiran saya adalah “kaya film ini kritik buat keluarga Asia deh.” Bukan rahasia lagi kalau orang tua asia memiliki obsesi yang besar terhadap anak-anaknya sehingga diarahkan ketujuan yang sebenarnya anak itu belum tentu mau.
Hal ini terlihat dari bagaimana Sang Ayah berusaha memasukan Awan anak bontotnya ke firma arsitektur meski melewati jaur belakang. Pengekangan, overprotective, sampai anak-anak yang dilarang untuk bersedih, ya, menurut saya pribadi ini adalah kritik yang sangat keren.
–
Secara sinematik film ini sudah tidak perlu diragukan lagi, bahkan Angga Sasongko berkata bahwa film NKTCHI adalah karyanya yang terbaik. Namun, jika harus memberikan kritik dalam film ini adalah kakak beradik, Angkasa, Aurora, dan Awan terasa terlalu manis.
Keluarga yang terlalu harmonis pada film ini membuat saya pribadi berkata dalam hati “emang ada ya keluarga harmonis banget kaya gini?” Ya, walaupun masih memiliki konflik, keluarga ini masih terasa mustahil untuk dicapai.
Meski ada kekurangan film ini masih terobati dengan permasalahan yang masih sangat dekat dengan keluarga yang berkecukupan. Jika terlahir dari keluarga miskin tentu saja ketiga anak itu mungkin sudah mencari kebahagiaannya sendiri-sendiri atau mungkin terjebak narkoba? Haha
Dari keseluruhan film ini, saya memberikan skor 8,5/10 karena filmnya sangat enjoy ditonton.
[Image Source: NKCTHI]
Baca juga:
- Visinema Rilis Official Trailer “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”
- Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Rilis Teaser Kedua, Perlihatkan Aurora Yang Berprestasi Namun Tidak Diapresiasi