Resesi Seks: Jumlah Pernikahan dan Kelahiran Terendah dalam Sejarah Korsel dan Jepang
Isu resesi seks yang landa negara maju di Asia Timur
Setelah sebelumnya Amerika Serikat, Rusia dan China menjadi negara besar yang mengalami isu resesi seks, kini Korea Selatan dan Jepang join the club!
Resesi seks ini juga turut dialami oleh negara-negara maju di Asia Timur dengan faktor-faktor dengan pola yang mirip.
Jepang dan angka kelahiran terendah sejak 1899-2021
Berdasarkan laporan yang dikutip dari The Guardian, para wanita di Jepang kabarnya semakin sedikit yang memiliki keinginan untuk berumah tangga dan memiliki momongan.
Faktor yang menyebabkan resesi seks di Jepang adlah karena biaya hidup di negara maju tersebut yang semakin melambung tinggi.
Tidak hanya karena pertimbangan dalam aspek finansial, wanita di Jepang enggan untuk membina rumah tangga dikarenakan adanya tuntutan peran gender konservatif.
Selain itu, salah seorang Profesor di Showa Women’s University, Naohiro Yashiro menyampaikan faktor utama wanita Jepang untuk terikat dalam pernikahan, adalah karena semakin melambungnya biaya pernikahan.
Pada tahun 2021 saja, jumlah kelahiran di negara maju tersebut hanya bisa menyentuh angka 811.604. Data tersebut mendukung Jepang untuk ikut masuk ke dalam resesi seks.
Jumlah tersebut bukan hanya sedikit, namun merupakan angka paling rendah yang dicatat sejarah pencatatan kependudukan yang dilakukan sejak tahun 1899.
Korea Selatan dan angka pernikahan terendah sepanjang sejarah mereka
Sementara itu, Korea Selatan tidak jauh berbeda dengan Jepang.
Resesi seks yang dialami oleh negara maju ini mengakibatkan Korea Selatan masuk ke dalam negara yang memiliki tingkat kesuburan paling rendah di dunia.
Rangking tersebut dibarengi dengan tingkata populasi yang menua dengan cepat.
Tidak sedikit para pekerja yang sudah berumah tangga, memilih untuk tidak memiliki anak atau child free.
Pada tahun lalu, berdasarkan data, jumlah pernikahan di Korea Selatan hanya mampu menyentuh angka 193.000.
Jumlah tersebut merupakan angka paling rendah dalam sejarah mereka.
—
What are your thoughts? Let uss know!
-
Demo di Shanghai: Jurnalis Asing Ditangkap, Dipukul dan Ditendang saat Meliput
-
Makin Banyak Hiburan, Makin Deket sama Kesedihan?
-
Masih Tunggu Finalisasi, UMP DKI Jakarta 2023 Bakal Naik Jadi Rp4,9 Juta?
Image via Unsplash