Rapat Terbatas Kualitas Udara Jabodetabek, Jokowi Sarankan Hybrid Working
Jadi topik ‘terpanas’ sepekan terakhir
Kualitas udara Jabodetabek selama sepekan terakhir menjadi sorotan masyarakat.
Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi mengadakan rapat terbatas (ratas) untuk membahas isu tersebut.
Beberapa faktor yang memperburuk kualitas udara
Dalam pengantarnya, Jokowi menyebut ada beberapa faktor yang memperparah kualitas udara jabodetabek bahkan sampai masuk kategori tidak sehat.
Mulai dari kemarau panjang, peningkatan emisi dan penggunaan batu bara pada industri manufaktur.
“Antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8).
Rencana pemerintah dalam jangka pendek, menengah dan panjang
Untuk mengatasi masalah ini dalam jangka pendek, Jokowi meminta kementrian dan lembaga bergerak cepat dalam melakukan langkah intervensi.
“Rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek,” ujarnya.
Sementara untuk jangka menengah, Jokowi meminta agar diterapkan kebijakan dalam menggunakan kendaraan berbasis fosil dan beralih ke transportasi massal.
Himbauan Hybrid Working di perkantoran
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar lebih banyak disediakan ruang terbuka hijau.
Perkantoran yang saat ini sebagian sudah mulai menjalankan full work from office juga dihimbau agar bisa mulai menjalankan konsep hybrid working.
“Dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office, work from home,” tuturnya.
—
Let us know your thoughts!