Posisi Bos Uniqlo Sebagai Crazy Rich Nomor Satu Jepang Tergeser
Masayoshi Son, rebut kembali predikat crazy rich Jepang setelah geser bos Uniqlo, Tadashi Yanai
Awalnya, Tadasi Yanai sempat mengisi posisi nomor satu crazy rich Jepang, tapi kali ini Masayoshi Son, pendiri softbank berhasil merebut kembali kedudukannya.
Kekayaannya unggul mencapai US $ 44,4 miliar atau setara Rp 643,8 triliun, mengalahkan Tadashi Yanai yang berkisar US $ 42 miliar.
Baca juga: 5 Hal yang Wajib Diketahui Tentang THR!
Apa aja kekayaannya?
Melansir dari Forbes, lonjakan kekayaan Son terdorong oleh pencatatan sahan perdana (IPO), perusahaan jasa antara makanan yang ada di Amerika Serikat, DoorDash. Selain itu, juga e-commerce Korea Selatan, Coupang.
Penjualan saham kedua dari perusahaan tersebut juga membuat saham softbank miliknya berhasil melambung dan menjadikan Son pencetak dolar AS terbesar tahun ini.
Sementara itu, dibandingkan dengan kekayaan Yanai yang melesat 90 persen, permintaan pasar melonjak terhadap Unioqlo pada era WFH pas pandemi seperti sekarang.
Over all, nilai kekayaan dari 50 persen orang tertajir melintir Jepang juga mengingkat 48 persen dari tahun sebelumnya menjadi US $ 249 miliar.
Angka ini jadi rekor untuk perkama kalinya semua crazy rich Jepang berhasil menembis kekayaan di atas US$ 1 miliar.
Baca juga:KRI Nanggala-402: Terbelah Menjadi 3 dan akan Diangkat, Awak Naik Pangkat
Siapa aja orang-orang tajir ini
Para crazy rich yang kekayaannya bikin mata sobat misqueen melotot ini antara lain adalah Shigenobu Nagamori, ia adalah pendiri pabrikan motor Nidec. Kemudian, Shintaro Yamadari, pendiri Mercari, situs barang bekas yang banyak raup keuntungan dari lonjakan belanja online.
Selain mereka, ada juga 5 pendatang baru, Taichio Motoe, pendiri jasa e-signature bego4.com, lalu Itaru Tanimur, pemilik perusahan jasa kesehatan online M3. Ada juga Takanori Nakamura yang mendirikan perusahaan jasa cloud Rakus.
Menurut Forbes, peta kekayaan ini menandai kekayaan Jepang yang mulai memulihkan ekonomi menjadi kuat lagi. Hal ini juga terdompleng karena peningkatan ekspor dan jelas olimpiade musim panas mendatang nanti di Tokyo.