Petinggi Sunda Empire Bebas dari Penjara, Mau Bikin Podcast
Jadi kegiatan baru mantan petinggi Sunda Empire tersebut
Ki Ageng Ranggasasana yang dikenal sebagai mantan petinggi kelompok Sunda Empire akhirnya dibebaskan dari penjara berkat program asimilasi covid-19 dari Kemenkumham.
Tak lagi berkaitan dengan Sunda Empire, sejak bebas Rangga pun menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan.
Menurut pengacaranya, Erwin Syahduddi, bisa saja Rangga membuat podcast di masa mendatang.
Baca juga: Nekat Mudik ke Madiun, Bekas Penjara Angker Siap Jadi Tempat Isolasi Selama 14 Hari!
Mantan petinggi Sunda Empire akan bikin buku hingga podcast?
“Untuk Pak Rangga sendiri memang beliau masih semangat. Cuma semangatnya ini kita coba arahkan ke hal-hal positif misalnya nanti kita buat karya buku, seminar, dan kalau perlu kita buat podcast semacam itu,” ujar Erwin, dikutip dari CNNIndonesia.
Apa yang akan dibahas? Kisah pendirian Sunda Empire, cara menyampaikan pendapat di depan umum, hingga pengalamannya mendekam di penjara.
Erwin juga mengatakan bahwa Rangga ingin mendirikan suatu yayasan sebagai bentuk kotribusinya di bidang sosial.
“Misalnya sekarang Sunda Empire kan sudah menjadi ikon, dari public sepaking beliau atau kerangka berpikir kritisnya, beliau bangga sekali bisa menginspirasi banyak orang,” kata Erwin.
“Terlepas dari kontranya, dari situ beliau semangat untuk menebar manfaat dan terus menginspirasi,” sambungnya.
Baca juga: Tas Bingkisan Oscar 2021 Diperkirakan Capai Nilai Rp3 Miliar, Ini Isinya!
Masih wajib lapor hingga bulan Mei
Sebelumnya Pengadilan Negeri Bandung memvonis hukuman dua tahun tahun penjara terhadap tiga terdakwa petinggi Sunda Empire terkait kasus menyiarkan informasi bohong dengan sengaja hingga menerbitkan keonaran.
Namun Kemenkumham mengadakan program asimilasi untuk mencegah penularan covid-19 buat warga binaan.
Kini Rangga pun masih menjalani wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan setidaknya sampai 29 Mei.
“Yang jelas beliau sudah banyak belajar dari pengalaman yang lalu itu karena Pak Rangga masih bisa cooling down, masih bisa diarahkan mana momen-momen yang sensitif mana yang enggak setelah belajar dari pengalaman kemarin,” ujar Erwin.