Pesawat NASA Ini Punya Misi Khusus Untuk Tabrak Asteroid, Cegah Kiamat Bumi?
Sebuah pesawat luar ruang angkasa NASA ini punya misi besar yang mulia, yaitu menabrak asteroid supaya tidak menghantam Bumi.
Rabu, 24 November tadi, mereka berhasil meluncurkan pesawat tersebut dari Negara Bagian California, Amerika Serikat. Ini adalah misi NASA untuk mendemonstrasikan sistem pertahanan yang mereka rancang untuk membelokkan asteroid dari potensi tabrakan dengan Bumi.
Cegah ‘kiamat kecil’, NASA bikin proyek pesawat ruang angkasa bernama DART
Enam puluh lima juta tahun yang lalu, Bumi pernah memngalami semacam ‘kiamat kecil’, karena asteroid yang menabrak permukaan planet. Ini lah yang orang anggap sebagai penyebab dinosaurus punah.
Makanya, manusia modern kini punya back-up plan kalau-kalau skenario sama terjadi lagi di masa mendatang. NASA tengah berkolaborasi dengan perusahaan roket milik Elon Musk, SpaceX untuk membuat proyek mitigasi asteroid menabrak bumi.
Proyek itu mereka beri nama Double Asteroid Redirection Test (DART). Tujuannya, mengirim pesawat ruang angkasa khusus untuk menghalau asteroid yang mendekati orbit planet Bumi. Proyek pesawat DART dari NASA dan SpaceX tersebut adalah pertama kalinya ada upaya pencegahan skenario ‘kiamat’ semacam ini.
Pesawat DART ini dilengkapi dengan sensor serta kamera, sehingga akurasinya tinggi meski melaju di ruang hampa udara.
Uji Coba mulai hari ini, NASA dan SpaceX luncurkan proyeknya
Walaupun menurut para ilmuwan skenario hantaman asteroid ke Bumi terbilang sangat kecil, NASA dan SpaceX punya misi jangka pendek dari pesawat yang mereka buat itu.
Dalam jangka pendek, mereka perlu memastikan teknologi tersebut berfungsi. Maka, proyek US$325 juta itu pun mereka luncurkan Selasa malam waktu setempat (Rabu siang WIB).
Pesawat ruang angkasa itu meluncur menggunakan Falcon 9 milik SpaceX. Kemudian, misinya adalah untuk menabrak objek bernama Dimorphos untuk melihat seberapa besar kecepatan dan jalurnya bisa mereka ubah.
Pasalnya, kalau bongkahan puing kosmik itu bertabrakan dengan Bumi, bisa menyebabkan kehancuran seluas benu, melansir BBC.
—
Baca juga: