Pertama di Asia Tenggara, Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Singapura
Singapura jadi negara Asia Tenggara yagn mengonfirmasi kasus cacar monyet
Virus cacar monyet terus jadi topik yang bersirkulasi di berbagai negara di dunia. Kali ini, Singapura menemukan kasus pertama di negaranya itu.
Setelah mengonfirmasinya pada Senin, 20 Juni kemarin, kasus ini jadi yang pertama berada di kawasan ASEAN.
Pasalnya, belum ada satu pun temuan kasus yang terkonfirmasi muncul dari negara di Asia Tenggara sejak awal tahun.
Melansir CNA, kasus pertama ini terjadi kepada seorang pramugara di salah satu maskapai penerbangan. Pria 42 tahun tersebut sempat melakukan penerbangan keluar masuk Negaranya bulan ini.
Gejala sakit kepala dan demam
Karena pria yang tak disebutkan identitasnya itu beberapa kali melakukan penerbangan ke luar Singapura, kemungkinan virus cacar monyet yang ia dapatkan merupakan imported case.
Sementara itu, ia mengaku merasakan beberapa gejala, seperti demam dan sakit kepala. Hal itu ia rasakan setelah penerbangan terakhirya pada 19 Juni 2022 lalu.
Selain demam dan sakit kepala, ia juga mengaku mengalami gejala ruam di kulit, sehingga ia langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
13 orang teridentifikasi kontak erat, harus karantina 21 hari
National Center for Infectious Diseases (NCID) pun melaksanakan serangkaian proses pemeriksaan hingga akhirnya mengonfirmasi kasus cacar monyet.
Setelah terkonfirmasi, otoritas kesehatan Singapura melakukan tracing dan tracking orang yang kontak erat dengan pria tersebut. Alhasil, setidaknya ada 13 orang yang teridentifikasi kontak erat selama periode munculnya gejala.
Semua orang itu pun diharuskan untuk menjalani karantina mandiri selama 21 hari untuk mencegah penyebaran infeksi cacar monyet.
“Jika dicurifai terinfeksi, akan segera disampaikan ke NCID untuk evaluasi lebih lanjut dan isolasi untuk mencegah penularan,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.
What are your thoughts? Let us know!