Percobaan Bunuh Diri Pasien COVID-19, Bagaimana Penanganannya?
Akui rindu dengan keluarga di rumah, stress dan depresi jadi dugaan Pasien COVID-19 lakukan percobaan bunuh diri selasa lalu (23 februari).
Percobaan bunuh diri pasien COVID-19 ini dilakukan dari lantai 20 tower 9 Wisma Atlet.
Walaupun depresi memiliki faktor yang kompleks, terpapar COVID-19 bisa jadi pemicu depresi.
Berkat kesigapan dua Prajurit Pasukan Khas (paskhas) TNI AU Batalyon Komando, Serda Dadang dari Detasemen Matra, Paskhas dan Praka David Anja yang saat itu bertugas untungnya, wanita ini masih bisa selamat.
baca juga: Sekolah Tatap Muka akan Dimulai Bulan Juli 2021?
Butuh waktu 10 menit untuk membujuk EK supaya mengakhiri percobaannya
Praka David yang saat itu mendapat laporan langsung lari menuju lokasi. Ternyata Serda Dadang yang udah lebih dulu sampai lagi memegang tangan kiri EK.
Posisi EK ada di luar jendela dan udah siap jatuhin dirinya. EK bergelantungan memegang tangan Serda dadang.
Akhirnya, setelah dibujuk selama 10 menit EK berhasil mengakhiri percobaannya. Ia pun langsung mendapat perawatan karena kondisinya yang lemah.
“Kami sangat bangga memiliki petugas-petugas yang sigap dan memiliki jiwa kepedulian yang kuat antar sesama,” kata salah satu penghuni di Wisma Atlet.
baca juga: Vaksinasi Covid-19 Enggak Bikin Kebal Virus, Begini Faktanya!
Penanganan Psikis Pasien COVID-19
Dilansir dari KompasTV, “Tiap harinya itu ada pelayanan yang psikologis yang buat kita pasien di sini itu nggak stress atau apa. Terus tenaga medis dan perawatnya baik-baik,” Kata Raditama, salah satu pasien.
Gak cuma tim medis yang siaga, tim psikolog kesehatan juga siap sedia membantu menangani kesehatan pasien di Wisma Atlet.
Pasien dan tenaga medis yang sedang bertugas juga selalu mendapat semangat dari kata-kata positif yang disiarkan seantero Wisma Atlet setiap pagi dan malam hari.
Selain merawat pasien untuk tetap sehat secara fisik, Tim medis dan tim psikologpun senantiasa beri afirmasi.
Aktivitas lain kayak Fun Games dan konseling juga dibuat untuk menjaga kesehatan mental para pasien.
Having a healthy mind is just as important as having a health body!