Penyalahgunaan DeepFake Semakin Parah, Seorang Ibu Gunakan Teknologi Untuk Kalahkan Saingan Anaknya!
Penyalahgunaan Deepfake semakin parah! Belum lama ini ada seorang ibu yang memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut untuk dapat menyingkirkan saingan sang putri di kelompok cheerleader sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Deepfake adalah video rekaya yang dibuat oleh AI tingkat canggih sehingga dapat menghasilkan gambar dan suara yang menyerupai ‘aslinya’.
Begini kronologi penyalahgunaan deepfake
Deepfake menjadi teknologi yangdilakukan Raffaela Spone, seorang ibu di Pennsylvania, AS.
Dalam upaya menyingkirkan saingan putrinya dari kelompolok cheerleader, Spone disebut penegak hukum menggirim foto dan video remaja yang sudah diubah menggunakan AI kepada pelatih untuk dapat memfitnah korban.
Pada video ‘palsu’, korban seolah menjadi gadis nakal dengan minuman beralkohol, merokok dan tak berbusana.
Lewat video itu, Spone berharap pelatih dapat mendepak korban yang ia fitnah. Seperti dilansir CBS, polisi pertama kali menerima kabar tersebut sekitar Juli lalu, saat salah satu korban menerima pesan tak dikenal dan menggerakannya untuk mengungkap cerita serupa.
Petugas kepolisian kemudian menelusir hingga menemukan nomor yaang terkait dengan situs yang berorientasi pada telemarketer. Dari situ, pelacakan mengarahkan ke alamat IP yang digunakan di rumah Spone.
High school mom accused of threatening daughter’s cheer rivals with “deep fake” videos. @EvaPilgrim has the details.https://t.co/MmItfdXDaU
— Good Morning America (@GMA) March 15, 2021
Lewat penelusuran di smartphone, wanita itu menemukan bukti yang mengaitkannya dengan web tersebut.
Atas perbuatannya, Spone menghadapi tuduhan pelecehan di dunia maya terhadap seorang anak dan pelanggaran terkait lain. Meski demikian, polisi belum mengambil tindakan terhadap sang putri. Pasalnyaa sejauh ini tidak ada bukti ia terkait dengan apa yang dilakukan sang ibu.
Jejaring sosial larang penggunaan deepfake
Sampai saat ini, medsos seperti Facebook, Twitter dan Twitter bersepakat melarang penggunaan Deepfake.
Meski demikian kejadian ini membuka mata bahwa dengan keberadaan deepfake, seseorang dapat memalsukan citra orang lain.
Tak perlu keahlian khusus, deepfake dapat digunakan oleh siapa saja. Akan sangat mengerikan saat teknologi ini semakin canggih.
—
Mengerikan sekali :(