Penggunaan Kondom di Kalangan Pria Indonesia Masih Sangat Minim
Pengendalian kelahiran harus dilakukan kedua pihak
Penggunaan kondom bagi pria di Indonesia disebutkan masih tergolong minim.
Pada kenyataannya, pengendalian kelahiran kebanyakan masih menjadi beban wanita.
Sebagaimana diketahui, biasanya istri yang cenderung menggunakan alat kontrasepsi, mulai dari pil KB sampai disuntik.
Seharusnya pengendalian kelahiran justru menjadi tanggung jawab kedua belah pihak.
Penggunaan alat kontrasepsi di kalangan pria sangat minim
Dilansir dari CNNIndonesia, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut penggunaan dua jenis alat kontrasepsi bagi pria masih sangat rendah.
“Tapi penggunaan kondom dan vasektomi sangat rendah. Bahkan penggunaan keduanya tidak mencapai 5 persen,” tuturnya, Rabu (24/8).
Tercatat penggunaan kondom di Indonesia per 2021 lalu baru mencapai 3,7 persen.
Sementara vasektomi hanya di angka 0,4 persen.
Hasto menyebut para pria di Indonesia memang masih ‘ogah’ menggunakan alat kontrasepsi.
Tidak sedikit pria yang berpikir bahwa pengendalian kelahiran hanya terbatas pada wanita.
Penggunaan kondom dikhawatirkan mengurangi rasa nikmat
“Bukan hanya itu, para suami juga menganggap penggunaan kondom bisa mengurangi rasa nikmat saat berhubungan badan,” imbuh Hasto.
Sementara untuk vasektomi banyak yang masih takut karena harus melewati prosedur bedah.
Bukan tidak mungkin para pria takut terluka atau ada efek samping setelah melakukan vasektomi.
“Sejauh ini kita gencar sosialisasi. Kondom kita gencarkan untuk pascapersalinan dan untuk mencegah penyakit menular seksual. Vasektomi kita galakkan terus ke para suami dan dijelaskan juga manfaatnya,” tambahnya.
—
Let us know your thoughts!