Pengecatan Pesawat Kepresidenan Pas Pandemi Jadi Sorotan, Apa Urgensinya?
Pengecatan ulang pesawat kepresidenan tuai kritik
Dengan kondisi cat pesawat yang masih bagus, pengecatan ulang pesawat kepresidenan tuai kritikan. Perubahan warna dari biru-putih menjadi merah-putih dianggap menjadi pemborosan. Apalagi pengecatan ini memakan biaya yang gak sedikit, hingga Rp 1,2 miliar.
Seorang pakar penerbangan, Albin Lie, membeberkan kegiatan pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini. Ia mengunggah foto pesawat kepresidenan yang udah berwarna merah putih.
Menurutnya, pengecatan ini adalah pemborosan pada masa pandemi. Karena menelan biaya hingga miliaran rupiah hingga bentuk foya-foya.
“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M @KemensetnegRI@setkabgoid@jokowi,” cuitnya.
Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan
Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu
Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M@KemensetnegRI @setkabgoid @jokowi pic.twitter.com/KCAAwPAAe5— Alvin Lie ✈⚽ (@alvinlie21) August 2, 2021
Istana membantah kalau pengecatan pesawat kepresidenan foya-foya
Pihak istana membenarkan pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 itu. Namun membantah kalau kegiatan ini adalah bentuk foya-foya.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, meluruskan tudingan yang menyebut kegiatan ini adalah pemborosan. Berdasarkan penjelasannya, pengecatan ini sudah menjadi rencana sejak tahun 2019. Serta harapannya bisa menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara.
“Pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara.”
“Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah alokasikan dalam APBN,” kata Heru dalam keterangan tertulis, Selasa.
Selain itu, ia juga menyampaikan kalau pengecatan ini dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun lalu. Namun kegiatan itu gak bisa langsung begitu aja dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin.
Sehingga pesawat tersebut baru memasuki jadwal perawatan rutinnya tahun ini. Pengecatan ini juga dilakukan bersamaan dengan perawatan seluruh komponen.
Gak mengganggu anggaran pandemi
“Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya,” ujar Heru.
Selain itu, ia juga menjelaskan kalau pengecatan ulang ini gak mengganggu pendanaan pandemi Covid-19 karena sudah memasuki anggaran sejak lama. Pemerintah juga memiliki alokasi anggaran sendiri untuk menganangi Covid-19.