Penerima Sinovac Harus Vaksin Lagi 3 Tahun Kemudian, Ini Penjelasannya!
Seperti yang kita tahu, Indonesia kini tengah memaksimalkan Sinovac dalam program vaksinasinya. Tenaga kesehatan dan lansia jadi kelompok prioritas yang mendapatkan suntikan vaksin periode ini.
Namun, baru-baru ini Tim Riset Vaksin Covid-19 mengeluarkan pernyataan kalau penerima Sinovac harus vaksin lagi tiga tahun mendatang. Kira-kira, apa penjelasannya?
Penerima Sinovac Harus Vaksin Lagi Tiga Tahun Mendatang
Orang yang sudah menerima vaksin Sinovac tidak berarti sudah kebal dari Covid-19. Meski sudah menerima suntikan vaksin, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan sebagai langkah pencegahan.
Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19, Prof. Kusnadi Rusmil menyebutkan penerima vaksin tahun ini harus mendapat suntikan lagi tiga tahun mendatang. Hal ini dikarenakan sebuah virus setiap tahunnya akan terus berkembang.
Baca juga:
-
Emas Bermunculan di Pesisir Pantai Maluku Tengah, Warga Setempat
-
Badai Pasir Melanda Beijing, Langit Menjadi Oranye Bagaikan Kiamat!
Mudahnya, Covid-19 di tahun ini ibarat hanya sebesar mobil sedan. Tapi dalam satu sampai dua tahun mendatang, virus tersebut sudah menjadi mobil truk. Maka dari itu, dosis vaksinnya pun juga harus disesuaikan.
“Jadi begini, yang sudah disuntik tidak akan timbul kekebalan seumur hidup, tidak akan. Karena bentuk kumannya seperti kuman influenza, jadi selalu berubah,” kata Kusnadi.
Vaksin Seakan Jadi Penyelamat Hidup Tahun Ini
Sejak pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia, kehadiran vaksin jadi sesuatu yang paling dinantikan banyak orang. Mereka menganggap, vaksin jadi kunci kekebalan terhadap virus – padahal tidak sepenuhnya.
Minimnya edukasi kepada masyarakat membuat mereka yang sudah divaksin tampak lalai. Dosis vaksin yang sudah ada di tubuhnya membuat mereka beranggapan kalau dirinya sudah tidak mungkin terserang Covid-19.
Nyatanya, era pandemi emang memaksa kita untuk terus melaksanakan protokol kesehatan. Mungkin butuh 5-10 tahun mendatang untuk kita bisa lepas dari penggunaan masker ini.
Sebenarnya yang bisa menyelamatkan hidup kita di situasi pandemi bukan vaksin semata, melainkan diri kita sendiri yang patuh akan protokol kesehatan.
_
Gimana menurut Lo?
Penasaran bagaimana kisah di balik karya-karya Isha Hening, cari tahu ceritanya di sini.