Penembakan Massal di Thailand: Seputar Tragedi yang Memakan 37 Jiwa
Perkembangan terkini
Kejadian penembakan massal di Thailand menjadi tragedi yang meneror sebuah pusat penitipan anak.
Terdapat beberapa update perkembangan terkini dari kasus penembakan tersebut.
Jumlah korban jiwa yang sebelumnya tercatat sebanyak 34 orang, kini jumlahnya bertambah.
Sekarang jumlah korban jiwa bertambah jadi 37 orang.
Selain 37 orang yang tercatat menjadi korban jiwa, terdapat 10 orang luka-luka yang kini masih dalam perawatan.
Siapa saja korbannya?
Dari 37 orang yang tercatat menjadi korban jiwa, 24 di antaranya merupakan anak-anak.
Chakkraphat Wichitvaidya, Inspektur di kantor Kepolisian Na Klang, Thailand, menyatakan usia termuda dari korban merupakan seorang balita berusia 2 tahun.
Selain itu dilansir dari Bangkok Post, dua di antara 37 korban meninggal adalah anak dan istri pelaku penembakan.
Setelah melakukan penembakan massal, pelaku pergi ke rumahnya untuk membunuh anak dan istrinya dengan menembakkan peluru dari pistolnya.
Pelaku dilaporkan outlet berita lokal, melakukan pembunuhan kepada anak dan istrinya sebelum melakukan bunuh diri.
Penembak melakukan bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri.
Sisa korban jiwanya merupakan staff guru dan petugas kepolisian.
Fakta di balik tragedi penembakan
Tragedi penembakan massal tersebut terjadi di sebuah pusat penitipan anak di Thailand.
Pusat penitipan anak tersebut berlokasi di Provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand.
Jenderal Damrongsak Kittipapas selaku Kepala Kepolisian Thailand membagikan fakta seputar pelaku.
Penembak tersebut diketahui merupakan seorang mantan polisi di Thailand, bernama Panya Khamrab.
Panya Khamrab sebelumnya dipecat beberapa bulan lalu, tepatnya pada 15 Juni 2022.
Ia dipecat karena pada 20 Januari 2022 ketahuan memiliki obat-obatan terlarang dengan jenis pil methamphetamin.
Setelah melalui proses, Panya dipecat dengan tidak hormat pada 15 Juni.
Kronologi singkat penembakan massal
Dilansir Sky News, Khamrab datang secara tiba-tiba dengan memaksa masuk ke pusat penitipan anak.
Hal itu terjadi saat anak-anak di pusat penitipan tengah tertidur. Ia datang pada jam makan siang, sekitar pukul 12:30 waktu setempat.
Khamrab diketahui membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam).
Setelah berhasil menerobos masuk secara paksa, Panya Khamrab langsung menembakkan pelurunya secara sporadis hingga menewaskan 37 orang.
Tembakan pertama Khamrab targetkan kepada para staff, lalu sasaran berikutnya adalah anak-anak di pusat penitipan.
—
Doa yang baik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. What are your thoughts? Let uss know!