Pelecehan Seksual Terjadi di Kereta, KAI Blacklist Pelaku Seumur Hidup
Seorang perempuan mengalami pelecehan seksual di kereta api
Media sosial belakangan ini ramai oleh berita tentang seorang penumpang yang mengalami pelecehan seksual saat naik kereta api antar kota.
Kejadian itu terekam oleh video yang kemudian ia bagikam di media sosial. Pelecehan terjadi kepada seorang perempuan, di mana penumpang di sebelahnya terlihat mencoba merabanya.
Kasus ini mendapat banyak sorotan dari masyarakat, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir. Ia langsung berpesan pada PT Kereta APi Indonesia (Persero) untuk melakukan pengawasan tambahan.
Respon KAI: pelaku di-blacklist tak boleh naik kereta seumur hidup
Menanggapi kejadian ini, PT KAI menyatakan akan melakukan langkah tegas kepada pelaku pelecehan seksual, terutama di perjalanan kereta api.
EVP Corporate Secretary KAI Asdo Artriviyanto mengatakan pihaknya bakal mem-blacklist pelaku tersebut.
“Kebijakan ini KAI terapkan untuk memberikan efek jera dan mencegah pelaku melakukan hal serupa di kemudian hari. Kebijakan ini juga berlaku untuk pelaku pelecehan seksual yang kasusnya sempat viral kemarin,” kata Asdo dalam keterangannya, Selasa (21/6).
Lewat buktu video dan laporan, KAI melakukan blacklist Nomor Induk Kependudukan (NIK) pelaku. Sehingga, ia tak bisa lagi menggunakan layanan KAI lagi.
“KAI menolak untuk memberikan pelayanan terhadap pelaku yang sudah melanggar etika dan berbuat asusila yang sekaligus merendahkan martabat pelanggan lainnya terutama terhadap kaum hawa,” tegasnya.
Anjing! pic.twitter.com/9kCJVc3aC9
— Selaaaaa🌻~ (@Selasarabu_) June 19, 2022
KAI berupaya mencegah adanya kejadian serupa
Agar tak ada lagi kejadian serupa, KAI bakal terus melakukan sosialisasi lewat berbagai media dan pengumuman di stasiun maupun selama perjalanan.
Selain itu, petugas bakal terus mengingatkan terkait pentingnya menjaga sikap terhadap sesama penumpang.
Konsekuensi yang tegas juga bakal mereka lakukan terhadap tindakan pelecehan seksual.
Untuk itu, penting bagi kita untuk terus waspada terhadap sekitar kita, merekam, dan melaporkan jika ada pelecehan yang terjadi.
What are your thoughts? Let us know!