Pelarangan Social Commerce Buat Jualan, TikTok Indonesia Angkat Suara
Terima keluhan dari pengguna
TikTok Indonesia akhirnya mengutarakan ketidaksetujuan mereka terkait kebijakan larangan social commerce berjualan.
Mereka bilang kalau setelah muncul keputusan tersebut, muncul banyak keluhan dari penjual lokal.
“Sejak diumumkan hari ini [Senin], kami menerima banyak keluhan dari penjual lokal yang meminta kejelasan terhadap peraturan yang baru,” kata Juru Bicara TikTok Indonesia saat dikonfirmasi, Senin (25/9).
TikTok Shop solusi untuk UMKM?
Juru bicara TikTok juga menyebut social commerce diciptakan sebagai ‘alat bantu’ para usaha kecil menengah.
Keberadaan mereka menjadi ‘jembatan’ bagi kreator lokal dan meningkatkan pengunjung ke toko online mereka.
Anak Muda Korsel Lebih ‘Milih’ Jadi Pengangguran daripada Kerja: Kenapa?
Hormati hukum yang berlaku
Meski demikian, TikTok akan tetap tunduk terhadap hukum di Indonesia.
“Kami tetep tunduk sama hukum yang berlaku di Indonesia, tapi pemerintah juga perlu mikirin dampaknya buat jutaan penjual lokal dan hampir 7 juta kreator yang pakai TikTok Shop.”
Studi: Setengah Populasi Dunia ‘Mungkin’ Punya Penyakit Mental Di Umur 75 Tahun
Larangan diputuskan pemerintah
FYI, sebelumnya hasil rapat terbatas yang digelar Presiden Joko Widodo memutuskan larangan social commerce untuk menjadi wadah ‘transaksi’.
Platform tersebut hanya boleh digunakan sebagai alat pemasaran.
Adapun revisi aturan tersebut akan segera dikeluarkan oleh pemerintah.
Top image via Unsplash-Solen Feyissa
—
Let us know your thoughts!
-
Rapat Terbatas: TikTok Shop Dilarang Jualan dan Transaksi
-
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Punya Nama: Whoosh, Punya Arti dalam Dua Bahasa
-
Stanford University Bakal Bangun Sekolah di IKN