Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Patung Naga di Bandara YIA Kena Kritik, Seniman Angkat Suara

Patung Naga di Bandara YIA Kena Kritik, Seniman Angkat Suara

Patung Naga yang ada di Yogyakarta International Airport (YIA) akhir-akhir ini jadi mendapat sorotan masyarakat.

Pasalnya patung itu mendapat kritikan dari seorang politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. Dalam kritikannya, ia menyinggung soal simbol naga yang bukanlah lambang negara RI.

Untuk itu, sang seniman Tri Suharyanto angkat bicara soal inspirasi karyanya.

Terinspirasi dari penemuan peta kuno di China

Patung Naga di Bandara YIA Kena Kritik, Seniman Angkat Suara
via Gifer

Tri Suharyanto adalah seniman di balik karya yang ia beri nama Patung Naga Sutra tersbut.

Katanya, bukan semata-mata membuat sosok naga dari mitologi China, melainkan ada cerita lain di balik karyanya.

Jadi sebenarnya tidak semata-mata saya menggunakan ikon naga China terus ada huruf-huruf China ada peta kuno di bawah naga, sebenarnya ada maksud tujuan. Saua ingin mengulik kembali tentang sejarah.” kata Tri, mengutip Detik.

Ia menyebut, inspirasinya berasal dari penemuan peta kuno di salahs atu percetakan tua China yang menimbulkan kontroversi tentang siapa sebenarnya penemu Benua Amerika.

Komplit detail sekali. Peta itu ada di landasan naga. itu adalah peta kunonya Laksamana Cheng Ho, ia melakukan ekspedisi menemukan Benua Amerika.” lanjutnya.

Seniman Patung Naga di YIA: Jangan sangkutkan dengan politik!

 Patung Naga di Bandara YIA Kena Kritik, Seniman Angkat Suara
via Detik

Tri menilai hal ini adalah sejarah yang penting. Ia yakin, jauh sebelum Lakasmana Cheng Ho melakukan ekspedisi, orang-orang dari Nusantara sebenarnya sudah melakukan hal serupa.

Bahkan, tak menutup kemungkinan orang Nusantara sudah menjelajahi Benua Amerika. Hanya saja, tak ada literasi yang mencatatnya.

Maka dari itu, ia dengan karya yang ia buat di tahun 2017 tersebut, ia mau membangkitkan lagi semangat orang Indonesia untuk mengulik kebesaran negara kita beserta sejarahnya. Karena, di masa itu kita bukanlah bangsa yang kecil.

Jadi, ia pun meminta untuk tidak menyangkutpautkan karyanya dengan politik.

Baca juga:

Your Daily Intake of Everything Trending

USS Feed is a multi-platform media that produces and distributes generation z-focused digital content, reporting the latest trends on fashion, lifestyle, culture, and music to its audience.

Subscribe so You Won't Get Left Behind.

By clicking “subscribe”, you agree to receive emails from USS FEED and accept our web terms of use, privacy and cookie policy.

Copyright © USS FEED | PT. Untung Selalu Sukses | 2018 – 2023 | Code with ♡ by mindsetlab.id