Pasien Transmisi Lokal Omicron Terdeteksi di Indonesia, Begini Faktanya
Pasien transmisi lokal Omicron alias SARS-CoV-2 B.1.1.529 ditemukan di DKI Jakarta.
Dilansir dari CNNIndonesia, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan temuan kasus itu. Pasien laki-laki tersebut kini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Dengan adanya kasus ini, total kasus varian Omicron di RI menjadi 47 kasus. Dengan catatan sebanyak 46 merupakan kasus impor, dan ini kasus transmis local pertama.
Fakta pasien transmisi lokal Omicron pertama di Indonesia
Tiba di Jakarta 6 Desember, pasien tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam jumpa pers menjelaskan bahwa ‘pasien’ yang merupakan warga domisili Medan kerap bolak balik Jakarta untuk keperluan tertentu.
Pada 6 Desember lalu, dia tiba di Jakarta dengan status negatif Covid-19. Namun pada 19 Desember, saat hendak pulang, hasil tesnya diketahui positif Covid-19.
Siti Nadia menambahkan bahwa sang pasien tercatat tidak memiliki perjalanan ke luar negeri dalam waktu dekat.
Hasil test menunjukan varian Omicron, pasien langsung dirawat
Guna validasi RT-PCR yang masih menunjukan hasil positif, sampel kemudian di bawa untuk pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF).
Adapun hasilnya menunjukan warga tersebut probable Omicron. Selanjutnya sample divalidasi lewat Whole Genome Sequences (WGS). Pada 26 Desember, diketahui hasilnya positif terkonfirmasi varian Omicron.
Pasien kemudian langsung dievakuasi dan diisolasi di RSPI Sulianto Saroso. “Sebagai tindak lajut, saat ini yang bersangkutan dalam proses evakuasi untuk melakukan isolasi di RS Pusat Infeksi Sulianto Saroso,” tuturnya, Selasa (28 Desember).
Pemerintah lakukan tracing, pasien sempat singgah di SCBD
“Dinkes DKI sudah berkoordinasi dengan Disparekraf untuk melakukan tracing di tempat yang bersangkutan datangi seperti di SCBD dan sekitar tempat tinggal yang bersangkutan, serta melakukan tracing kegiatan yang dilakukan yang bersangkutan selama berada di Jakarta,” tuturnya.
Nadia sendiri menjelaskan bahwa tracing terus berproses dan sudah dilakukan pada sejumlah pegawai dan pengunjung di salah satu resto SCBD. Pasalnya pada 17 Desember, warga terinfeksi tersebut sempat bersantap di sana.
Selain itu, tracing juga dilakukan pada tenaga kesehatan yang mengambil spesimen warga tersebut.