Pasangan yang Kelihatan ‘Bahagia’ Bisa Selingkuh Juga, Kok Bisa?
Berita tentang selingkuh kerap mengalir di arus media sosial. Mulai dari pejabat, hingga artis yang terkuak perselingkuhannya jadi buah bibir para netizen.
Seperti belakangan ini, Adam Levine dikabarkan berselingkuh dari istrinya, Behati Prinsloo.
Walau kadang sepasang kekasih kelihatan seperti ‘dream couple’, ternyata nggak bikin mereka bebas dari isu perselingkuhan.
Kita pun bertanya-tanya: udah punya pasangan se-’perfect’ itu, tapi tetap selingkuh?
Kenapa orang selingkuh?
Oke, perkara selingkuh ini harus kita tarik benangnya ke alasan kenapa orang memilih selingkuh.
Menurut sebuah penelitian di tahun 2019 oleh Selterman, Garcia, Tsapelas yang dikutip di situs Psychology Today, ada delapan motif utama kenapa orang berselingkuh.
Beberapa alasan itu pun ada yang datang dari faktor eksternal pelaku selingkuh, maupun internal.
Beberapa alasan eksternal, yaitu merasa kurang dicintai, merasa diabaikan, kurangnya komitmen, hingga paksaan situasi.
Ada pula alasan yang datang dari diri sendiri, seperti menginginkan sesuatu yang berbeda, ingin mengangkat self-esteem, merasa marah, hingga keinginan seksual.
Yang pasti, perselingkuhan nggak cuma perkara fisik
Di sini kita mesti sepakat kalau jadi ‘cakep’ nggak ngejamin seseorang bebas dari diselingkuhin. Mereka yang keliatan kayak ‘dream couple’ pun begitu.
Karena pada dasarnya, semua ini datang dari perasaan orang yang ada di suatu hubungan, bahkan kalau dari luar terlihat ‘adem ayem’.
Menurut Mark Manson (penulis “The Subtle Art of Not Giving a F*ck”), perselingkuhan datang saat rasa self-gratification melewati tingkat keintiman di dalam hubungan.
Sementara itu, mereka nggak bisa menahan diri untuk hal-hal yang bersifat ‘menyenangkan’ walau cuma bersifat sementara.
Ia menjelaskan, tukang selingkuh itu salah satunya adalah mereka yang merasa punya ‘social power’, punya status yang tinggi, dan merasa nggak bakal ada yang menolak.
Itulah kenapa, selingkuh ataupun enggak, itu soal gimana seseorang bisa cukup dewasa untuk menahan diri sendiri dari keinginan yang bisa menyakiti pasangannya.
What are your thoughts? Let us know!