Pasangan Dokter di Surabaya Positif Corona, Masih Berani Berkerumun?
Virus corona memang tidak mengenal pekerjaan, usia, bahkan seberapa penting dia di dunia ini. Kali ini, virus yang telah membuat kita khawatir sejak awal tahun ini kembali menyerang tenaga medis di Surabaya.
Pasangan dokter di Surabaya ini terjangkit virus corona dan menyebabkan sang suami, dr Boedhi Harsono meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Kabar ini disampaikan langsung melalui akun Instagram Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Boedhi Harsono meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan intensif dalam penanganan virus corona di salah satu rumah sakit di Surabaya. Namun wafatnya Boedhi juga diduga karena mengidap penyakit lainnya selain Covid-19.
“Namun, ada penyakit lain yang diderita juga. Selain umur yang lebih dari 60 tahun,” kata Sutrisno selaku Ketua IDI Jawa Timur.
Tidak hanya sang suaminya, istri Boedhi, Theresia Muktiwidjojo juga dikabarkan positif terinfeksi virus corona. Theresia juga merupakan seorang dokter yang kini tengah dalam kondisi kritis dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Surabaya.
Sutrisno mengatakan, Theresia adalah seorang dokter spesialis jantung yang aktif praktek di RS Mitra Keluarga Surabaya. Sementara Boedhi sudah tidak aktif praktek karena usia.
Masih berani berkerumun?
Lagi-lagi virus corona menyerang garda terdepan yang kita miliki. Itulah mengapa pemerintah menerapkan physical distancing kepada warganya untuk saling membantu dan kontribusi dalam menurunkan angka penyebaran Covid-19 ini.
Melihat tingkah warga seperti video di atas, alangkah baiknya jika warga turut prihatin dengan jerih payah para tenaga medis selama ini yang tengah memerangi virus corona dan menghimbau kepada kita untuk tetap di rumah saja.
Usaha yang dilakukan tenaga medis sangat berat, tidak sebanding dengan usaha warga yang berbondong-bondong masuk ke mall hanya untuk beli baju lebaran.
Mengingat virus corona tidak mengenal seberapa penting lo di dunia ini, semua orang bisa terjangkit virus ini. Bahkan di Indonesia sendiri, seorang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saja bisa terjangkit virus corona.
Sepertinya pemerintah harus lebih tegas dalam menyikapi warga yang “bandel” terhadap aturan physical distancing dengan memberikan efek jera.