Parasocial Relationship: Penjelasan Ilmiah Kenapa Kita Bisa Sayang Banget Sama Idola Kita
Fenomena gila idola a la fans k-pop ternyata sudah diteliti sejak 1956
Suka k-pop? Bahkan hingga terharu karena ngebayangin pacaran dengan sang idola? Kalo iya, lo nggak sendiri.
Percaya atau nggak, fenomena ini ada penjelasan ilmiahnya! Bahkan fenomena ini sudah dijelaskan pada 1956. Para ahli menyebut fenomena ini dengan sebutan “parasocial relationship.”
Serem banget ya pic.twitter.com/BzC1tdG4Fp
— Fariz Indallah (@farizindallah) May 19, 2022
Baca juga: Kreator “Hunter X Hunter” Umumkan Kelanjutan Manganya Lewat Twitter, Setelah 4 Tahun Hiatus
Parasocial relationship, internet dan idola
Fenomena ini pertama kali dijelaskan oleh duo Donald Horton dan R. Richard Wohl pada tahun 1956.
Keduanya menjelaskan parasocial relationship sebagai hubungan satu sisi yang terbentuk oleh seseorang dengan seorang “persona media.”
“Persona media” tersebut mencakup selebritis, influencer media sosial, karakter animasi yang mencuat lewat film, podcast hingga platform media sosial.
Akses internet publik yang tersedia 24 jam pun punya andil terhadap parasocial relationship. Pasalnya hubungan yang tadinya satu sisi bisa berubah bisa jadi interaktif. Contohnya dengan interaksi lewat instastory atay platform media sosial lainnya.
Interaksi tersebut pun menciptakan hubungan emosional, meski hanya terjadi satu sisi.
Studi menyebut bahwa parasocial relationship terjadi secara sukarela memicu rasa sayang, berterima kasih, loyalitas hingga rasa kangen.
Baca juga: Riset: Lumba-Lumba Cicipi Urine untuk Kenali Temannya
Tanda kesepian?
Hingga saat ini, belum ada informasih jelas terkait penyebab parasocial relationship.
Namun di beberapa kasus, rasa kesepian terlihat sebagai variabel kunci. Hal ini seolah dipicu oleh keinginan kita untuk memiliki koneksi dengan orang lain.
Dr. Jaye Derrick dari Universitas Houston menyebut bahwa “orang-orang dengan rasa self-esteem rendah mungkin akan menggunakan parasocial relationship mungkin akan melihat diri mereka secara lebih positif, sama seperti orang-orang dengan self-esteem tinggi lakukan dengan hubungan sosial yang asli.”
“Parasocial relationship adalah sesuatu yang aman. Selebritis favoritmu tidak bisa menghubungimu lewat majalah untuk menolakmu. Hal ini mungkin sudah tercipta lewat media sosial, namun jumlah kasusnya jarang.”
Namun, keinginan tersebut ada di pikiran kita sendiri; kita memiliki interaksi dan kehangatan yang kita inginkan, namun alih-alih memiliki hubungan asli, kita nyaman dengan hubungan yang hanya terjadi di kepala kita sendiri.