Paralimpiade Tokyo: Ni Nengah Widiasih Sumbang Medali Pertama
Atlet angkat beban, Ni Nengah Widiasih berhasil merebut medali perdana untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
Perempuan kelahiran Karangasem, Bali itu menyabet medali perak di cabor para-powerlifting kelas 41 kg putri setelah mencatatkan angkatan 98 kg.
Dalam ajang ini, Ni Nengah Widiasih bersaing dengan sembilan orang powerlifter lainnya di kelas yang sama. Tentunya, ia berhasil mengalahkan delapan dari mereka.
Ni Nengah Widiasih dan tekadnya yang kuat di Paralimpiade Tokyo
Medali perak yang ia persembahkan kali ini sudah melampaui capaian sebelumnya di Rio de Janeiro, Brazil 2016 silam.
Kala itu, lifter yang kerap disapa Widi pernah menyabet perunggu di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brasil, dengan angkatan 95 kg.
Selain itu, Widi juga berhasil melewati target oleh NPC Indonesia yang awalnya hanya menyasarkan medali perunggu untuk cabang power-lifting.
Tak kaget, Widi memang punya tekad yang kuat soal pencapaiannya. Melansir Antara, ia pernah bilang:
“Target saya bukan hanya medali, tetapi memperbaiki pencapaian dan performa di Paralimpiade Rio de Janeiro … Kepercayaan diri akan berperan penting dalam keberhasilan di Tokyo.” katanya.
Perjuangan merebut medali perak
Pada kesempatan pertama persaingannya di Paralimpiade Tokyo, ia mendaftarkan angkatan seberat 96 kg, dan berhasil dengan baik. Ini membuat atlet kelahiran 12 Desember 1992 tersebut langsung unggul dari para rival.
Tapi, angka itu terbalap oleh wakil dari China, Guo Lingling yang berhasil dengan angkatan 105 kg di kesempatan pertamanya. Akhirnya, angka tertingginya adalah 108 kg pada kesempatan ketiga.
Pada percobaan kedua, Widi memasang angkatan 98 kg, namun gagal, dan baru berhasil di percobaan ketiga. Angka ini berhasil memboyongnya ke posisi kedua.
Pasalnya, rival dari Venezuela, Clara Sarahy Fuetes Monasterio yang menyabet perunggu berhenti di angkatan 97 kg. Beda tipis dengan Widi.
—
Ni Nengah Widiasih, YOU ROCK!
Baca juga: