Nyasar di Kawasan Hutan Gunung Putri, Kejadian Itu Dikaitkan Dengan Mitos
Nyasar di kawasan Hutan Gunung Putri sejauh lima kilometer, mobil Toyota Avanza memicu sebuah perdebatan. Pasalnya sejauh ini, polisi sendiri masih mendalami penyebab dibalik peristiwa tersebut.
Namun, sejumlah mitos mulai bermunculan dan dianggap menjadi salah satu pemicu mobil itu tersesat. Dari informasi ada beberapa mitos yang berkembang di Jalan Raya Maniis – Panjalu.
Diketahui jalan tersebut merupakan alternatif menuju ke Tasikmalaya. Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran Polsek Cingambul Polres Majalaengka berhasi mengevaukasi mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi Z 1167 LD.
Ternyata ada dua mitos yang diyakini warga setempat
Pertama, pengendara yang melintas pada area tersebut dilarang untuk mengeluhkan kondisi jalan yang gelap dan tertutup kabut.
Kedua, pengguna juga dilarang melintas ke jalan yang sama untuk kedua kalinya, baik menuju Tasikmalaya mapun sebaliknya.
“Biasanya yang jadi korban selalu pendatang atau bukan warga sini. Jadi kalau ada pengendara yang mengeluh jalan gelap tertutup kabut biasanya akan kena usil mahluk gaib yang ada di lokasi itu. Jadi biasa saja dan sopan di sini memang tiap hari memang kabut turun kalau hujan dan cerita mistisnya kental,” kata Muhamad Yana, warga Desa Maniss, Senin (15 Februari), seperti dilansir Liputan6.
Sejumlah kejadian pernah dialami pengendara lain, bahkan tidak sedikit yang mesin mobilnya tiba-tiba mati karena mengeluh saat perjalanan.
Yana sendiri menghimbau agar tidak mengucapkan kata Poek atau gelap. Mitos lainnya juga menyebutkan bahwa pengendara sering melihat ular dan gerbang emas sepanjang jalan Maniis – Panjalu.
“Ada lagi cerita pengalaman pengendara melihat gapura emas. Kemudian di bawah ada pohon besar banyak yang kecelakaan. Katanya ada anak kecil dan orang tua,” lanjut Yana.
Sementara itu terkait mitos yang kedua, Kepala Dusun I Desa Maniis Kabupaten Majalengka Asep Saepulrohman mengingatkan orang untuk tidak melintas dua kali. Pasalnya desa Maniis berasal dari kata nis yang beristirahat dan dahulunya merupakan tempat istirahat pasukan Kolonial Belanda saat menempuh perjalanan.
“Jadi kalau yang sudah lewat sini sekali, pulangnya jangan lewat sini lagi. Mending cari jalan lain. Mitosnya begitu memang di jalan ini,” pungkasnya.
“Kalau yang melintas jalan ini, intinya harus berdoa dan hati-hati,” tutupnya.
—
Jangan-jangan alesan nyasar di kawasan Hutan Gunung Putri karena gak pake sistem navigasi. Tapi who knows?