Nike Cortez, Sepatu Ikonik Penuh Polemik
Sepatu infamous dengan sejarah panjang
Di dunia sneakers, ada beberapa sepatu yang dikenal sebagai siluet yang timeless dan tak lekang oleh zaman.
Tentu tak mudah untuk mencapai titik tersebut. Tak hanya di komunitas sneakerhead, sebuah siluet juga harus diterima di khalayak umum. Nike Cortez adalah salah satu contoh primanya.
Siluet ini dikenal sebagai sepatu sebagai sepatu OG karena sejarahnya yang panjang. Sepatu ini bahkan sudah ada sebelum ‘Nike’ dikenal sebagai ‘Nike.’
Source: Office.co.uk
Namun meski kini sudah dikenal sebagai bagian dari kultur pop, sepatu ini punya banyak titik kelam di perjalanan sejarahnya.
Nike vs. Asics (vs. adidas)
Sejarah Nike Cortez dimulai pada era 1960-an. Ketika itu, Nike masih dikenal sebagai Blue Ribbon Sports (BRS) dan belum memproduksi sepatunya sendiri.
Source: Corriere
Alih-alih, BRS beroperasi sebagai distributor merk sepatu jepang yakni Onitsuka Tiger (yang kini dikenal sebagai Asics).
Pada tahun 1966, Bill Bowerman, co-founder BRS yang juga dikenal sebagai pelatih olahraga, bekerja sama dengan Onitsuka Tiger untuk membuat sebuah sepatu. Kolaborasi tersebut pun menghasilkan siluet bernama ‘TG-24,’ yang kemudian dikenal sebagai ‘prototipe’ Cortez.
Source: University of Oregon
Namun pada tahun 1967, Bowerman bersama Phil Knight, yang juga co-founder Nike, memutuskan untuk mengubah nama model TG-24 menjadi ‘TG-MEXICO.’
Mungkin lo bertanya-tanya kenapa merk sepatu Jepang, yang dijual untuk konsumen Amerika, malah dinamai ‘Mexico?’ Perubahan nama tersebut dilakukan sebagai respon Olimpade tahun 1967 yang digelar di Mexico.
Namun perubahan nama tersebut memicu polemik antara BRS dan Onitsuka Tiger. Keduanya pun sepakat menggunakan nama baru yakni ‘Aztec‘ yang terinspirasi dari suku asli Mexico.
Sayangnya, penggunaan nama tersebut malah memicu masalah dengan merk adidas yang memiliki siluet dengan nama ‘Azteca.’
Source: vintage adidas and Puma blog
Siluet tersebut pun akhirnya mendarat dengan moniker ‘Cortez‘ yang terinspirasi dari Hernán Cortés, kapten kapal ekspedisi asal Spanyol yang mengalahkan suku Aztec di Mexico.
Nike memutuskan kerja sama dengan Onitsuka Tiger
Setelah diluncurkan, sepatu olahraga tersebut pun menuai respon positif, baik dari kalangan atlit professional, maupun dari publik yang ketika itu memang tengah menggandrungi olahraga jogging. Cortez bahkan menjadi sepatu BRS & Onitsuka Tiger yang paling laku terjual kala itu.
Sayangnya, kesuksesan tersebut berbanding terbalik dengan kerja sama antara BRS dan Onitsuka Tiger.
Pada tahun 1971, BRS mengganti namanya menjadi Nike dan memutuskan semua hubungan kerja sama dengan Onitsuka Tiger pada tahun 1972.
Source: Pinterest
Kepemilikan Cortez pun menjadi polemik. Dan setelah melalui proses pengadilan, kedua perusahaan tersebut pun mendapatkan hak untuk memproduksi siluet itu, tapi hanya Nike yang boleh menggunakan nama ‘Cortez.’
Perkara tersebut pun memaksa Onitsuka Tiger mengusung nama baru (lagi) yakni ‘Corsair.’
Source: Onitsuka Tiger
Seiring berjalannya waktu, nama Nike pun kian dikenal. Pada satu titik, siluet Nike Cortez juga sempat digunakan aktris Farrah Fawcett dalam sebuah episode Charlie’s Angels. ‘Iklan gratis’ tersebut pun membawa Nike (dan Cortez) kian melambung tinggi.
Source: Pinterest
From athletes to gangsters to rappers
Memasuki era 1980-an, kepopuleran Nike Cortez kian kentara. Tak hanya digemari di kalangan pecinta olahraga, sepatu ini juga diterima dengan baik di kalangan umum. Kelompok-kelompok gangster area West Coast, Amerika termasuk di antaranya.
Salah satu kelompok gangster tersebut yang bernama MS–13, bahkan menggunakan Nike Cortez sebagai bagian dari ‘seragam’ resmi mereka, bersama dengan celana khaki.
Kaitan Nike Cortez dengan gangster bahkan kian terbukti ketika dua orang di Maryland, AS, dipukuli hingga mati oleh anggota gang, cuma karena salah satu di antaranya mengenakan Nike Cortez.
Source: Univision
Reputasi Nike Cortez kian mencuat ketika sepatu tersebut ‘diadopsi’ ke kultur hip hop era 90-an, seiring dengan kepopuleran musik gangsta rap.
Sepatu tersebut bahkan mendapat julukan ‘Dopeman Nikes,’ dari para pecinta musik hip hop. Nama tersebut diambil dari lagu N.W.A. yang berjudul ‘Dopeman.’
Kini Nike Cortez sudah melewati masa-masa kelamnya. Meski sempat sempat dikaitkan dengan dunia kriminal, kini sepatu ini sudah diterima sebagai bagian dari kultur pop sebagai salah satu sneaker yang paling ikonik.
Source: Vice
–
Apa siluet klasik favorit lo? Tell us in the comments below!