Nadiem Makarim Dikabarkan Akan Hapus Ujian Nasional
Nadiem Makarim, Mantan CEO dari Go-Jek yang kini menjabat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dikabarkan akan menghapus Ujian Nasional.
Dilansir dari Tempo.co, Kemendikbud saat ini sedang mematangkan rencana penghapusan Ujian Nasional. Seorang pejabat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, serta seorang anggota staf khusus Mendikbud Nadiem Makarim, ikut membedah persoalan ini bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ketua BSNP, Abdul Mu’ti juga membenarkan pertemuannya yang mengulas evaluasi kebijakan dan regulasi untuk meingkatkan mutu pendidikan.
“Kami mengeksplorasi berbagai sistem evaluasi, salah satunya soal ujian nasional,” kata Abdul dikutip dari Tempo.co.
Selain itu, Abdul Mu’ti juga setuju jika Kementerian pendidikan menghapus ujian nasional.
“Secara kelembagaan, BSNP akan mengikuti apa pun keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Abdul Mu’ti.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Ade Erlangga Masdiana, membenarkan Kementerian sedang mengkaji ujian nasional. Namun tak akan membuat keputusan apa pun soal ujian nasional sebelum hasil kajian tersebut rampung.
Meski begitu, ia memastikan, Ujian Nasional 2021 akan berbeda dengan saat ini. Tapi ia masih merahasiakan perbedaan tersebut. “Belum bisa disampaikan. Tunggu saja,” kata Ade.
Perlukah Ada Ujian Nasional?
Dilansir dari Kokbisa, jika dibandingkan negara-negara lainnya, banyak kurikulum pendidikan yang tidak menggunakan UN sebagai patokan kecerdasan negaranya seperti Finlandia, Jerman, dan Jepang. Namun masih juga banyak negara yang mengadakan UN seperti China dan Singapore yang justru membuat ranking nomor satu di bidang sains, membaca, dan matematika.
Namun UN itu diperlukan oleh Indonesia? Jawabannya berbeda-beda pastinya namun dari segi kekurangan, Indonesia memiliki kekurangan yang sangat banyak dalam menjalankan sistem UN ini, seperti kebocoran kunci jawaban, kertas yang tidak mencukupi beberapa sekolah, kualitas pendidikan yang berbeda-beda, kualitas mengajar yang belum merata dan paling besar, stressnya para siswa yang ketakutan jika tidak lulus UN sehingga banyak yang akhirnya membeli kertas contekan.
Menurutmu UN perlu tidak di Indonesia?
Source: [Kastara.ID]
Baca juga: Nadiem Makarim Bakal Buka Jalur Cepat Bagi Lulusan SMK yang Mau Raih Gelar D2!